Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Peringatkan Marzuki

Kompas.com - 02/08/2011, 14:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Gerindra DPR RI menilai pengajuan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPR RI Marzuki Alie terlalu berlebihan menyusul pernyataannya tentang wacana pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pemutihan untuk para koruptor, Jumat lalu. Menurut Juru Bicara Fraksi Gerindra Marthin Hutabarat, Marzuki hanya perlu diingatkan.

"Terlalu berlebihan untuk mengajukan mosi tidak percaya pada Ketua DPR Marzuki Alie hanya karena ucapannya yang tidak pas dengan kesadaran politik masyarakat tentang KPK dan koruptor. Fraksi Gerindra cenderung untuk mengingatkan Marzuki Alie agar lebih hati-hati bicara kepada pers menyangkut soal hukum atau soal apapun yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (2/8/2011).

Menurut Marthin, Marzuki perlu diingatkan karena posisinya sebagai ketua lembaga yang mewakili rakyat. Marzuki bukan sekadar pimpinan partai politik atau bahkan perusahaan. Oleh karena itu, Gerindra sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan surat peringatan kepada Marzuki dalam waktu dekat.

Selain itu, Gerindra juga memandang pentingnya evaluasi kinerja para staf ahli pimpinan DPR, terutama staf-staf ahli Marzuki Alie. Pasalnya, sudah beberapa kali Marzuki mengeluarkan pernyataan yang kontroversial.

"Kalau perlu staf-staf ahlinya yang tidak becus diganti. Kita perlu menjaga kredibilitas DPR ini ke depan, dan paling penting berperan menjaganya adalah Ketua DPR," tandasnya.

Marzuki Alie dikecam oleh publik pascapernyataannya Jumat lalu tentang wacana pembubaran KPK dan pemutihan bagi para koruptor. Menurut politisi Demokrat tersebut, KPK lebih baik dibubarkan jika Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK tak lagi dapat menemukan calon yang kredibel untuk memimpin KPK ke depannya.

Soal koruptor, ia juga menyampaikan wacana pemaafaan. Idenya, para koruptor yang kini buron di luar negeri di maafkan agar uang mereka yang jumlahnya sangat besar bisa dibawa kembali ke dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Nasional
    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Nasional
    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Nasional
    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Nasional
    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Nasional
    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Nasional
    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Nasional
    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

    Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

    Nasional
    Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

    Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

    Nasional
    Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

    Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

    Nasional
    Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

    Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com