Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari... Menanti Janji-janji Menikmati Rusunawa!

Kompas.com - 11/08/2011, 12:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Menteri Perumahan Rakyat Bidang Perumahan Formal, Pangihutan Marpaung, mengatakan, pembangunan rumah susun sejahtera sewa (rusunawa) dipilih karena mulai terjadi keterbatasan lahan di perkotaan. Pembangunan tak lagi melulu rumah biasa (landed house), tetapi justru vertikal.

Mahalnya harga tanah membuat dana untuk pembangunan rumah biasa lebih besar ketimbang bangunan vertikal. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) memproyeksikan, setiap menara terdiri dari 70 rusun. Dengan perhitungan setiap unit diisi empat orang, satu twin block terhuni 280 kepala. Tarif sewa per bulan untuk tiap unit sebesar 1/3 dari upah minimum regional (UMR).

"Kalau UMR Rp 1,2 juta, maka empat orang masing-masing keluar Rp 75.000," dia mencontohkan.

Pekerjaan lainnya, Kemenpera harus menjamin ketersediaan air dan aliran listrik pada proyek rusunawa. Selanjutnya, memastikan hunian bertarif sewa itu tidak menjadi kawasan kumuh.

Di saat yang sama, Kemenpera harus menyeleksi calon penghuni rusunawa. Untuk mahasiswa, misalnya, dibatasi setahun saja. Menurut Pangihutan, itu agar mahasiswa mana pun bisa menikmati rusunawa.

"Kalau tahun ajaran baru, penghuni harus ganti," terang dia.

Adapun pekerja disyaratkan cuma yang berpenghasilan sebatas UMR. Sementara itu, tentara dan polisi menikmati properti itu tidak lebih lima tahun.

"Harusnya kalau sudah 4-5 tahun sudah mampu mencari rumah sendiri," ujar Pangihutan.

Seperti diberitakan, Kementerian Perumahan Rakyat mau tidak mau mesti cepat menuntaskan proyek rusunawa. Pemerintah menargetkan membangun 380 menara rusunawa (twin block) pada 2010-2014. Ditargetkan, seratus menara terbangun setiap tahun.

Menpera Suharso Monoarfa mengatakan, sepanjang tahun lalu, baru 49 twin block terbangun. Alhasil, sisa pembangunan 51 menara rusunawa tertumpuk pada tahun ini.

Pangihutan Marpaung mengakui, pihaknya gagal mencapai target tahun lalu lantaran dana yang disediakan cuma untuk 49 twin block. Sementara itu tahun ini, dari rencana 151 twin block, dana yang ada sebatas untuk 143 unit.

Menurut Pangihutan, nilai investasi tiap menara mencapai Rp 12 miliar. Artinya, nilai proyek rusunawa tahun ini berkisar Rp 1,71 triliun. Pangihutan menaksir, seluruh proyek tumpukan itu tuntas terbangun pada tahun 2012.

"Supaya bisa langsung dihuni anggota TNI, Polri, pekerja, dan mahasiswa," ucap Pangihutan, Rabu (10/8/2011). (Maria Rosita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com