Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Angkot Tak Nikmati Rezeki Lebaran

Kompas.com - 05/09/2011, 21:31 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Pengemudi angkutan dalam kota di Kota Wisata Batu tidak menikmati rejeki melimpah saat meningkatnya pengunjung wisatawan di Kota Batu selama liburan Lebaran sepekan terakhir.

Kemacetan parah muncul di rute-rute menuju lokasi temnpat wisata yang jumlahnya cukup banyak di Kota Batu, dan para pengemuidi angkutan dalam kota mengaku hanya kebagian macetnya, tapi tidak kebagian rezekinya.

Menurut Cipto (50-an) pengemudi angkutan dalam kota jenis kendaraan Daihatsu Zebra (mikro bus) jurusan Batu Torongrejo Landungsari, selama sepekan liburan Lebaran paling banyak ia hanya bisa mendapatkan Rp 150.000 sehari.

Itu masih pendapatan yang pas-pasan untuk setoran pada pemilik kendaraan sebesar Rp 40.000 sehari dan bensin Rp 50.000 sehari. Dapat penghasilan kotor Rp 60.000 sehari harus dipotong biaya makan dan rokok sehari . Biasanya saya mendapat Rp 100.000 Rp 150.000 saja kerja seharian, katanya.

Ini mengherankan karena Kota Wisata Batu (Pemkot Batu menamai demikian sejak 2007), dipenuhi pengunjung wisatawan yang membuat jalanan menuju kota ini macet selama sepekan terakhir.

Bahkan sampai Senin (5/9/2011) meski lalu lintas berjalan cukup lancar, sewaktu-waktu a rus lalu lintas bisa tersendat, terutama pada jam-jam perjalanan keluar Batu sekitar pukul 15.00 saat wisatawan dengan bus dan kendaraan pribadi beriringan keluar dari wilayah Kota Batu.

Hal sama diutarakan, Pak Tamat (60-an), makelar pencari penumpang yang pekerjaannya diberi nama juru penumpang atau jupe . Wah dapat Rp 150.000 bagi pengemudin itu jarang terjadi Pak. Paling-paling hanya Rp 100.000 . Kalau wisatawan ramai dan jalan macet, kami hanya dapat macetnya, karena wisatawan lebih banyak datang ke Batu dengan kendaraan sendiri, sewa kendaraan kecil atau bus atau kendaraan pribadi, kisahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com