Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Bank Sampah Per 1.000 Penduduk

Kompas.com - 13/09/2011, 05:05 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Kementerian Lingkungan Hidup mengimbau agar kabupaten/kota di Indonesia mengembangkan bank sampah, yakni konsep pemilahan sampah sesuai jenis dan nilainya. Setiap 1.000 orang penduduk diharapkan punya satu bank sampah.

”Saat ini sebanyak 175 kota di Indonesia sudah memiliki bank sampah. Jika sampah di setiap daerah dikelola akan muncul lapangan kerja baru. Apalagi, sampah juga menghasilkan energi serta produk baru dari hasil daur ulang,” kata Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, Senin (12/9) di Yogyakarta.

Konsep bank yang dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup bertujuan mendorong masyarakat memanfaatkan sampah rumah tangga. Sampah organik diproses menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik dikumpulkan ke bank sampah untuk dijual ke lapak-lapak barang bekas untuk didaur ulang.

Uang hasil penjualan barang bekas dibagi: 85 persen untuk pemilik sampah dan 15 persen untuk pengelola bank sampah. Hingga tahun 2014, konsep ini akan diterapkan di seluruh Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi sampah nasional hingga 7 persen per tahun.

Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah Berbahaya dan Beracun, dan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup, Masnellyarti Hilman, mengatakan, potensi produksi sampah per orang per hari mencapai 2,5 liter. Dengan jumlah anggota bank sampah 1.000 orang, diperkirakan akan muncul nilai produksi sampah, baik organik maupun anorganik, sebesar Rp 750.000 hingga Rp 1 juta per bulan. Selain itu, akan tumbuh lapangan kerja baru, yakni lima orang per bank sampah.

”Dengan pola menghargai sampah, biaya pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir sampah bisa dikurangi. Lingkungan juga semakin bersih,” kata Nelly.

Ditargetkan, setiap tahun akan muncul lima bank sampah di tiap kota. Beberapa kota yang saat ini sudah mengembangkan bank sampah adalah Yogyakarta, Bantul, Semarang, Jakarta, Padang, Pacitan, dan Pekalongan. (ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com