Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasangan Pengemis Batal Jual Anak Mereka

Kompas.com - 13/09/2011, 18:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Waslimah (40) dan Yadi (40) membatalkan rencana menjual bayi mereka. Keduanya disebutkan sempat berencana menjual Sinta, bayi yang dilahirkan Waslimah tiga bulan lalu.

"Enggak jadi, Mas. Enggak bakalan lagi," kata Yadi kepada Kompas.com di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2011).

Yadi menuturkan, bersama istrinya, ia telah memutuskan untuk menyerahkan perawatan anak mereka ke salah satu kerabat di Tegal, Jawa Tengah. "Kebetulan ada kerabat istri di kampung (Tegal) yang mau ngerawat," lanjut Yadi.

Entah siapa yang telah menyadarkannya, ia mengaku tak akan menjual anaknya atau menyerahkan pemeliharan Sinta kepada pihak yang tak dikenal ataupun ke panti asuhan. "Mending dipelihara keluarga sendiri," kata Yadi.

Yadi-Waslimah adalah pasangan pengemis yang sehari-hari mangkal di Jalan Gondangdia, di kolong stasiun. Yadi mengakui ketidakmampuannya membesarkan anak menjadi penyebab keputusan awal yang sempat direncanakannya. Untuk memelihara putri pertama mereka, Lala (4), keduanya mengaku tak mampu.

Lala memang terlihat kurang gizi. Tubuhnya penuh luka dan secara fisik tampak layaknya anak berusia sekitar dua tahun. Sejak lahir ia bertumbuh di jalanan kawasan Gondangdia, mengikuti pekerjaan orangtuanya. Areal kios di stasiun dijadikan tempat istirahat mereka di malam hari.

"Besok kami pulang ke Tegal pakai kereta," terang Yadi. Ia bersama istrinya akan mengantar Sinta ke rumah kerabat untuk kemudian kembali ke Jakarta.

Salah seorang pemulung yang dekat dengan keduanya menduga, pasangan asal Tegal ini kemungkinan terpengaruh oleh perbuatan salah seorang rekan mereka. "Si (P) udah lima kali punya anak. Semuanya enggak jelas ke mana," kata si pemulung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com