Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosaan di Jakarta Diprediksi Meningkat

Kompas.com - 15/09/2011, 17:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus pemerkosaan di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi pada 2010 mencapai 40 kasus. Sementara itu, kasus pemerkosaan pada 2011 hingga pertengahan bulan September ini mencapai 40 kasus.

Diperkirakan, jumlah ini meningkat jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan. Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno mengungkapkan, pada umumnya kasus pemerkosaan terjadi pada malam hari.

"Umumnya kejadian malam," ujarnya, Kamis (15/9/2011), di Polda Metro Jaya.

Ia melanjutkan, dari Januari hingga pertengahan September 2011 ini telah terjadi 40 kasus pemerkosaan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Para pelaku paling banyak melakukan aksinya di lingkungan perumahan, yakni mencapai 26 kasus. Lainnya, di jalan umum termasuk angkutan umum (3), kantor (1), keramaian (1), perumahan BTN (8), dan real estate (1).

Sementara itu, wilayah yang paling rawan aksi pemerkosaan terletak di Kabupaten Tangerang mencapai 9 kasus. Lainnya, di Kabupaten Bekasi (7), Tangerang Kota (5), Jakarta Barat (4), dan Jakarta Pusat (4).

"Kalau di angkutan umum ini yang belakangan banyak diberitakan. Faktor kaca gelap dan sound system yang dipasang kencang-kencang itu juga menjadi peluang terjadinya pemerkosaan," tutur Sujarno.

Operasi targetkan pemerkosa

Dengan kerawanan yang semakin mengkhawatirkan, Sujarno mengungkapkan, pihaknya berencana memasukkan fokus pelaku-pelaku pemerkosaan dalam Operasi Sikat Jaya yang akan berlangsung sebelum SEA Games XXVI 2011. Operasi selama 30 hari ini bertujuan sebagai cipta kondisi sebelum event akbar itu dilakukan.

"Kalau rawan seperti ini rasanya perlu dibuat TO (target operasi) khusus bagi para pelaku pemerkosaan dalam Operasi Sikat ini," ungkap Sujarno.

Ia mengatakan, situasi saat ini sebenarnya mirip dengan kejadian kejahatan di dalam taksi pada tahun 2000-an. Saat itu, warga Jakarta dikhawatirkan dengan pelaku perampokan bahkan pemerkosaan yang tiba-tiba masuk ke dalam taksi.

"Sasaran dari Operasi Sikat ini street crime, premanisme, serta pencurian dan kekerasan (curas). Pemerkosaan di dalam angkutan umum bisa dimasukkan ke dalam target street crime. Saya rasa ini perlu," katanya.

Untuk membantu kerja polisi, tuturnya, korban juga diminta jangan enggan melapor ke pihak kepolisian.

"Kami di sini ada bagian khusus yang menangani itu di Renakta (remaja, anak-anak, dan wanita). Jadi, jangan enggan melapor. Kalau tidak mau dipublikasikan, kami bisa jaga itu," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com