Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Ancam Keselamatan Ribuan Orang

Kompas.com - 29/09/2011, 03:33 WIB

Sampah dan kereta rel listrik, dua hal yang sepertinya terpisah. Namun, ternyata sampah menjadi momok bagi keselamatan perjalanan kereta.

Betapa tidak, karena sampah yang menumpuk di sisi kanan dan kiri rel membuat persinyalan kereta terganggu. Perjalanan kereta menjadi tidak dapat terdeteksi.

Pada semester pertama 2011 sudah terjadi 50 kali gangguan sinyal di wilayah Depok. Kepala Resor Sinyal Telekomunikasi Depok PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi Satu Ahmad Supriadi mengatakan, salah satu penyebab utama gangguan adalah tumpukan sampah di area lajur rel. Tumpukan sampah itu membuat proses korosi kabel sinyal menjadi lebih cepat.

Peristiwa terakhir gangguan sinyal terjadi hari Minggu (25/9) sore. Gangguan itu terjadi saat Tim Biru PT KAI membersihkan sampah di sisi utara Stasiun Depok Baru. Tim Biru (tim penertiban) tidak sengaja memutuskan kabel sinyal. Kabel sinyal tersebut seharusnya tertanam di dalam tanah. Namun, karena ada tumpukan sampah, kabel sinyal berada di atas tanah.

Di sisi utara Stasiun Depok Baru, sampah bahkan menumpuk bertahun-tahun. Pedagang yang juga mendirikan lapak di sekitar rel tersebut membuang sampah sembarangan. Selain menebar bau busuk, area rel di sisi utara Stasiun Depok Baru menjadi lembab.

Acong (36), pedagang tahu di sisi utara Stasiun Depok Baru, mengakui kebiasaan buruk pedagang. Mereka membuang sampah seenaknya karena volume sampah jauh lebih besar dibandingkan dengan daya angkut petugas kebersihan. Acong memahami keinginan PT KAI menata kawasan tersebut.

Kompas bahkan menemukan dua pipa saluran pembuangan air dari lapak-lapak pedagang ke arah rel.

Lima tahun terakhir ini, sisi utara Stasiun Depok Baru secara perlahan berubah menjadi pasar tumpah. Pedagang lebih senang berjualan di sana ketimbang di Pasar Kemiri Muka, yang letaknya sekitar 200 meter dari tempat itu. Mereka memanfaatkan lokasi yang berdekatan dengan stasiun sehingga memudahkan penumpang kereta berbelanja setelah bepergian.

Berangkat dari kondisi buruk itu, PT KAI mulai menertibkan kawasan itu sejak dua minggu. Senior Manager Security PT KAI Daerah Operasi Satu Akhmad Sujadi menginginkan kawasan itu kembali seperti sebelumnya. Selain sampah, tim penertiban juga menertibkan bangunan liar di area seluas 4 hektar itu.

Teladan baik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com