Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda TransJakarta, Beda Pula TransMilenio

Kompas.com - 03/10/2011, 20:06 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TransJakarta belum bisa disepadankan dengan TransMilenio yang beroperasi di Bogota, Kolombia. Letak perbedaannya, menurut pengamat ekonomi Faisal Basri, terlihat dari sisi mutu layanan, pola operasi maupun integrasi kebijakan.

TransMilenio adalah pola operasi angkutan bus cepat (rapid bus transport atau RBT) yang dikembangkan pemerintah di ibu kota Kolombia. Sistem transportasi inilah yang ingin ditiru dan dikembangkan di pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sayangnya, setelah tujuh tahun beroperasi, masih banyak keluhan masyarakat terkait layanan TransJakarta.

"TransJakarta masih jauh dari TransMilenio. TransMilenio dipersiapkan secara matang dan terintegrasi dengan tata kota secara keseluruhan," kata Faisal dalam diskusi "Meningkatkan Mutu Layanan TransJakarta" di Kedai Tempo, Jalan Utan Kayu Nomor 68 H, Jakarta Timur, Senin (3/10/2011).

Saat peluncuran TransMilenio, papar Faisal, pemerintah setempat sudah mempertimbangkan kebijakan tata kota secara makro. Selain rute TransMilenio yang menjangkau ke seluruh wilayah kota, bus-bus pengumpan (feeder) juga sudah dipersiapkan dengan rute ke berbagai arah di pinggiran kota. Dengan demikian, masyarakat dari daerah padat dan kumuh di pusat kota dengan rela pindah ke wilayah pinggiran. "Karena mereka sadar, tidak akan kesulitan ke pusat kota dan ke tempat kerja," ujar Faisal.

Selain itu, bus-bus feeder di Bogota itu juga tidak menarik ongkos dan langsung mengantar penumpang ke halte-halte TransMilenio. "Jadi, sistem transportasi TransMilenio berpengaruh secara langsung pada tata kota secara keseluruhan," lanjut Faisal.

Terkait pola operasi, ia juga mempertanyakan munculnya feeder TransJakarta setelah tujuh tahun beroperasi. Tarif feeder pun jauh lebih mahal dibanding bus utamanya, TransJakarta. Jarak tempuh bus-bus penghubung ini juga lebih jauh. "Akhirnya orang jadi bertanya-tanya, mana yang utama, TransJakarta atau feeder-nya. Ini kan lucu," kata Faisal.

Faisal menilai hal tersebut disebabkan pengoperasian feeder oleh perusahaan pengembang perumahan yang terpisah dari operator bus TransJakarta. Ia membandingkan, rute TransMilenio sudah ditata agar tidak tumpang tindih dengan angkutan umum lainnya. Adapun busway di Jakarta seringkali bertumpuk dengan trayek angkutan umum lain, misalnya jalur Kampung Melayu-Senen. "Dari mikrolet, bus sedang, bus besar sampai TransJakarta melintasi rute ini," kata bakal calon gubernur DKI Jakarta dari jalur indenden itu.

Faisal berpendapat, mutu layanan TransJakarta dapat ditingkatkan jika ada satu payung hukum atau otoritas yang menaungi Badan Layanan Umum TransJakarta (BLU TransJakarta) sebagai unit bisnis. Dengan adanya tumpang tindih kewenangan yang terkait langsung maupun tak langsung dengan layanan BLU TransJakarta, mutu layanan sulit ditingkatkan. Pengguna akan siap membayar tarif yang lebih tinggi bila diperlukan karena daya bayar (ability to pay) warga Jakarta sebenarnya memadai asalkan mutu layanan dijamin akan meningkat bila tarif dinaikkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com