Ketika "Sepeda Lipat" Gelar Jambore

JAKARTA, KOMPAS.com — Komunitas Sepeda Lipat Indonesia (Indonesia Folding Bike) untuk pertama kalinya mengadakan jambore nasional. Ajang kumpul-kumpul ini hendak dimanfaatkan sebagai wahana kampanye membudayakan sepeda sebagai transportasi ramah lingkungan dan murah.

"Selain sebagai ajang silaturahim, kami juga ingin menjadikan bersepeda sebagai alternatif transportasi yang dapat membentuk lingkungan hidup yang sehat di masa mendatang, selain murah tentunya," kata Mada Mubina, Ketua Panitia Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas) 2011, di Vidi Arena, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (15/10/2011).

Mada menjelaskan, sejak terbentuk pada 2007, banyak di antara 2.000 anggota komunitas yang sudah memanfaatkan sepeda sebagai sarana transportasi sehari-hari. Sepeda lipat dipilih karena mudah dibawa, baik dengan kendaraan pribadi maupun moda transportasi lainnya.

"Anggotanya juga datang dari berbagai jenjang usia, mulai dari 6 hingga 65 tahun," tutur Mada. Ia berharap dengan semakin berkembangnya pemanfaatan sepeda sebagai alat transportasi, kualitas pencemaran udara di kota-kota besar Indonesia pada masa mendatang akan semakin menurun.

Hadir dalam kegiatan ini tak kurang dari 600 peserta dari sejumlah daerah. Selain dari wilayah Jabodetabek, turut hadir peserta dari Bandung, Tasikmalaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya. "Dari Bali sebenarnya ada pesertanya, tetapi berhalangan setelah ada gempa kemarin," kata Akbar Ismael, anggota panitia Jamselinas.

Ajang ini akan berlangsung hingga Minggu (16/10/2011) di Vidi Arena. Selain berkumpul, Jamselinas 2011 juga mengadakan pameran sepeda lipat. Berbagai jenis sepeda dipajang, mulai dari BSA Paratrooper keluaran Tahun 1943 hingga sepeda lipat modern milik anggota komunitas.

Pada Minggu, anggota Jamselinas akan mengadakan touring bertajuk "Jakarta Heritage Ride". Mereka akan melintasi Jalan Sudirman, MH Thamrin, hingga tiba di Kota Tua, Jakarta, untuk menikmati suasana bersejarah Kota Jakarta.