Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2012, DKI Jakarta Tak Akan Peroleh Adipura

Kompas.com - 24/10/2011, 13:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wilayah DKI Jakarta diyakini tidak akan memperoleh lagi Piala Adipura untuk tahun depan.

"Jika kriteria penilaian seperti tahun 2011, sampai kapan pun tetap jeblok," kata Kepala Lingkungan Hidup Jakarta Barat Supardiyo, menanggapi kesiapan penilaian Adipura 2011-2012 di Jakarta, Senin (24/10/2011).

Keyakinan Supardiyo itu karena kriteria penilaian tahun lalu mencakup masalah mutu baku air dan kualitas udara.

"Jakarta sebagai tempat akhir dari pembuangan air dari sejumlah daerah dan terpadat kendaraannya. Jadi, omong kosong bisa dapat Adipura. Penilaian yang dilakukan Tim Adipura sangat subyektif sehingga tidak menguntungkan bagi Jakarta," kata Supardiyo.

Selain itu, anggota Tim Verifikasi Adipura yang melakukan penilaian selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, mereka tidak tahu perkembangan kebersihan dan penataan Jakarta dari waktu ke waktu. Dia mengatakan bahwa penilaian itu seharusnya bersifat edukasi. Perlu pula adanya tingkatan (grade) agar kota yang telah bekerja keras untuk meraih Adipura merasa dihargai.

"Kalau ada grade, paling hanya mengalami naik turun dalam meraih Adipura. Di situ akan terbangun semangat untuk mempertahankan Adipura yang pernah diraih sebelumnya," ujarnya.

Tim Adipura, kata Supardiyo, tidak bisa menyamakan Jakarta dengan kota-kota lain seperti Yogyakarta yang penduduknya 700.000 jiwa, Palembang 900.000 jiwa, Surabaya 1 juta jiwa, dan Bandung 850.000 jiwa.

"Penduduk Jakarta Barat sendiri mencapai 2,2 juta jiwa, apalagi se-DKI Jakarta mencapai 10 juta lebih. Ini kan tidak fair dan hanya menurunkan semangat kota yang pernah dapat Adipura. Seperti tahun 2007 sampai tahun 2009, yang memperoleh Adipura sembilan kota. Tahun 2010-2011, hanya dua kota, yakni Surabaya dan Palembang," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Barat H Sukarno berharap agar Pemerintah Kota Jakarta Barat tetap menyiapkan penilaian Adipura apa pun kriteria penilaiannya.

"Pekan ini juga harus sudah bersih dari sampah," ujarnya.

Di samping itu, kata Sukarno, Sudin Kebersihan dan Sudin Pertamanan aktif menata taman, baik yang di bantaran Kali Angke, maupun di sepanjang Jalan Tb Angke, karena perawatan taman masih minim, banyak sampah, serta dedaunan dan ranting pohon berserakan.

"Penghijauan juga masih kurang, jadi harus diperbanyak agar rindang, sejuk, dan asri," harapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com