Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fauzi Bowo: Cari Penebar Ranjau Paku!

Kompas.com - 01/11/2011, 21:19 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menanggapi maraknya ranjau paku di jalan-jalan Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta agar pelaku penebar ranjau paku diberi sanksi tegas.

"Negara ini negara hukum. Semua perbuatan yang merugikan harus ada sanksi hukum. Cari sampai ketemu oknumnya," kata Fauzi Bowo di Balaikota, Jakarta, Selasa (1/11/2011).

Fauzi Bowo mengapresiasi keberadaan Komunitas Sapu Bersih (Saber) yang turun ke jalan membantu petugas kebersihan jalan untuk membersihkan ranjau paku. Ia berpendapat bahwa upaya swadaya dari masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Meski begitu, aparat juga diminta untuk selalu tanggap dan tidak lalai dalam melakukan penertiban ranjau paku yang meresahkan masyarakat ini.

Kepala Seksi Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Darwis Silitonga mengatakan, pada dasarnya Satpol PP sudah ikut menertibkan ranjau paku. Biasanya petugas melakukan penyisiran ranjau paku pada saat patroli pagi hari. Penyisiran ranjau paku ini dilakukan di lokasi-lokasi yang terindikasi banyak tersebar ranjau paku dan di lokasi yang banyak tukang tambal ban.

Kendati demikian, ia tidak menampik bahwa petugasnya masih kurang optimal dalam melakukan penertiban. "Pelakunya kadang, kan, suka kucing-kucingan sama petugas. Kadang nebarnya pada malam hari," ujarnya.

Dalam tiga bulan terakhir, sedikitnya 1,4 kuintal paku bertebaran di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Delapan sukarelawan penyapu ranjau paku dari berbagai kalangan masyarakat berhasil mengumpulkan paku-paku yang sengaja ditebarkan di jalan itu.

Sukarelawan yang tergabung dalam Saber Community, yang berdiri sejak 5 Agustus 2011, itu setidaknya bisa menyelamatkan 320.000 orang. Jumlah itu diasumsikan, terdapat rata-rata 80 paku berbagai ukuran dalam seperempat kilogram paku. Jika satu paku mengenai satu kendaraan, maka ratusan ribu orang itu bisa terhindar dari bahaya dan kerugian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com