Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Busway Gigit Jempol Penumpang

Kompas.com - 04/12/2011, 05:02 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelayanan buruk bahkan hingga tindak kekerasan dilakukan oleh petugas Transjakarta, Sabtu ( 3/12/2011 ) malam. Petugas menggigit jempol Yohanes Sulung Hasiando (27) alias Ando, salah satu penumpang Busway.

Kejadian bermula ketika Ando dan rekannya, Argha H, hendak pulang dari acara resepsi kerabat mereka di daerah Permata Hijau, Jakarta Barat. Ando akan pulang ke Pondok Gede, Bekasi (turun di shelter Pinang Ranti). Adapun Argha ke daerah Jatiwaringin, Jakarta Timur (turun di shelter UKI).

"Saya naik busway dari Permata Hijau. Saya baru dua kali naik busway dan enggak tau rutenya kalau dari Permata Hijau. Saya tanya sama petugas kalau mau ke Pinang Ranti gimana. Dia bilang turun di Taman Anggrek, naik bus warna merah. Terus saya turun di selter Taman Anggrek," cerita Ando kepada Kompas.com.

"Sebelum naik busway, saya tanya sama petugas di pintu, Pinangranti? Dijawab iya. Saya tanya ke UKI? dia jawab enggak. Dia masih baik jawabnya. Saya ajak teman saya naik. Yang penting naik dulu, nanti bisa turun di mana gitu," paparnya.

Lantaran takut salah, Ando kembali meminta penegasan apakah benar ke Pinang Ranti. Tanpa melihat wajah Ando karena tengah memainkan ponsel, petugas yang di bajunya tertera nama Hari Maulana itu menjawab iya. Ando lalu kembali bertanya bagaimana cara agar bisa ke UKI untuk kepentingan Argha.

"Saya tanya, kalau ke UKI? Dia nengok ke saya terus bilang 'kan udah gua bilang enggak. Mukanya kesal," ucap pria yang biasa naik motor itu.

Ando tak puas dengan jawaban itu. Pasalnya, kata dia, petugas busway seharusnya membantu penumpang yang kebingungan. "Saya bilang kenapa sih lu? Emang kerjaan lu cuma jaga pintu aja?," ujarnya.

Terjadi lah adu mulut antar keduanya hingga dilerai para penumpang. "Di jalan dia bilang jangan macem-macem, ini mobil gua. Gua turunin lu. Awas lu yah, nanti di shelter berikutnya," ucapnya.

Benar saja, petugas itu menunjukkan kekuasaanya di shelter setelah Taman Anggrek. "Dia suruh saya turun. Saya ngga mau. Dia terus paksa saya turun. Ada empat petugas lain di situ tapi diam aja," ucapnya.

Selama adu mulut sekitar 10 menit itu, supir tak mau menjalankan bus. Bahkan, supir hanya diam ketika didesak para penumpang untuk jalan. Akhirnya, kata Ando, petugas itu menarik bajunya agar keluar dari bus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com