Depok, Kompas
Merebaknya serangan hepatitis A terjadi ketika seorang pelajar kelas 12 IPA 3 mengeluh sakit, lemas, dan tidak masuk sekolah pada 22 November 2011. Setelah itu, siswa lain juga sakit.
”Setelah mendapat laporan pada Senin (5/12), saya langsung berkoordinasi dengan dinas pendidikan, dinas kesehatan, dan puskesmas terdekat. Saat ini tim puskesmas sedang memantau perkembangan kesehatan anak- anak,” kata Kepala SMAN 4 Dede Agus, Kamis.
Dede mengatakan, mereka yang terserang dan terduga terserang hepatitis A berasal dari siswa kelas 10, 11, dan 12. Untuk mengantisipasi meluasnya perkembangan virus, Rabu, Puskesmas Sukatani, Kecamatan Tapos, menggelar penyuluhan ke sekolah. Tujuannya, agar serangan hepatitis seperti yang terjadi di SMKN 2 Depok pada awal November lalu tidak terulang.
Petugas Puskesmas Sukatani juga memeriksa siswa yang mengeluh sakit. ”Sementara ini baru siswa yang sakit. Belum ada laporan guru yang mengeluhkan kesehatannya,” kata Dede.
Bagi siswa yang statusnya positif dan terduga hepatitis A, kata Dede, pihak sekolah mengizinkan mereka tidak masuk sekolah meskipun saat ini ada ujian semester. Tim kesehatan Puskesmas Sukatani memeriksa siswa untuk mengetahui asal serangan hepatitis A.
Pelaksana Harian Sekretaris Dinas Pendidikan Depok Siti Chaerijah membenarkan informasi itu. Namun, dia belum menerima rekomendasi apa pun terkait serangan hepatitis A di SMAN 4 Depok. Hingga Kamis, aktivitas belajar-mengajar di sekolah itu tetap berlangsung.
SMAN 4 Depok berada di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos. SMA ini memiliki 34 ruangan (27 di antaranya ruangan kelas), dengan 1.076 siswa dan 56 guru.
Awal November lalu, hepatitis A menyerang siswa dan guru SMKN 2 Depok. Dalam waktu kurang dari satu bulan, terdapat 90 orang yang terserang penyakit itu.
Terkait peristiwa ini, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il menetapkan kejadian luar biasa.
Pemerintah Kota Depok meliburkan kegiatan belajar-mengajar di SMKN 2 Depok dan dua sekolah dasar negeri di sekitar sekolah itu selama seminggu. Tim Dinas Kesehatan Kota Depok menduga penyebab serangan hepatitis karena pola makan siswa dan guru tidak sehat.