Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Dibohongi, Suku Anak Dalam Kembali Datangi BPN

Kompas.com - 20/12/2011, 10:52 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok Suku Anak Dalam (SAD) yang saat ini bermalam di depan gedung DPR RI akan kembali mendatangi Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) siang ini. Langkah ini diputuskan setelah BPN dianggap mengabaikan hasil kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya.

"Kami terpaksa beraksi kembali di BPN. Kami sudah membaca berita acara dari BPN, ternyata isinya tidak seperti yang dijanjikan dalam kesepakatan," kata Binbin Firman, Koordinator aksi kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (20/12/2011).

Dia menerangkan, puluhan perwakilan Suku Anak Dalam (SAD) 113 asal Batanghari, Riau, telah mendatangi BPN pada Rabu (14/12/2011) pekan lalu. Mereka mempersoalkan masalah Hak Guna Usaha (HGU) PT Bangun Desa Utama atau BDU (kemudian menjadi PT Asiatik Persada) yang mencakup 3.614 Ha tanah adat SAD 113 .

Pihak BPN yang bertemu perwakilan 50-an warga tiga dusun SAD lantas menjanjikan akan membuat berita acara yang isinya mengakui keberadaan lahan SAD di dalam kawasan HGU PT Asiatik. Selain itu, BPN juga menjanjikan akan melakukan gelar perkara di lokasi sengketa pada Januari 2012 .

"Isi berita acara BPN yang sudah kami terima ternyata sesuai apa yang dijanjikan sebelumnya," ujar Binbin. Karena itu SAD yang didampingi Serikat Tani Indonesia (STI) akan kembali mendatangi BPN untuk menuntut janji mereka.

Warga yang telah sembilan hari bermalam di depan gedung DPR ini berharap tanah adat SAD yang saat ini masih ditempati 63 KK tetap menjadi hak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com