18 Anggota FBR dan PP Dibebaskan

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 18 orang anggota Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP) yang sebelumnya ditangkap aparat Polres Metro Jakarta Selatan terkait kericuhan di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, akhirnya dilepas. Polisi mengaku tidak memiliki cukup bukti keterlibatan seluruh anggota ormas itu.

"Di Jakarta Selatan ada 18 orang diperiksa, diambil keterangannya, difoto, dan diambil sidik jari. Selanjutnya, mereka semua dipulangkan karena belum ada bukti petunjuk yang menguatkan mereka melakukan," ujar Baharudin, Kamis (5/1/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Ia mengatakan, sampai saat ini polisi masih belum mengetahui motif dari rentetan bentrokan FBR-PP yang terjadi di Ciputat, Ciledug, dan Kebayoran Lama, pada Selasa (3/1/2012). Dugaan sementara, kericuhan itu terjadi akibat masalah pribadi yang kemudian meluas menjadi masalah kelompok.

Menurut Baharudin, kasus keributan antarkelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang baru- baru ini terjadi menjadi perhatian Kapolda Metro Jaya untuk segera ditangani sehingga dampaknya tidak meluas di tengah masyarakat.

Kapolda sudah mempertemukan masing- masing pemuka kelompok yang terlibat perselisihan ini. Apabila ada tindak pidana dalam kasus ini penyidik tetap akan melakukan penanganan kasus pidananya, meski diluar proses ini ada kesepakatan damai. "Selama ini hanya persoalan pribadi jadi masalah kelompok karena solidaritas negatif," ujarnya.

Saat ini, diakui Baharudin, kepolisian sedang melakukan upaya pencegahan agar bentrok tidak kembali terulang. Para petinggi ormas sudah dikumpulkan oleh Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab. Selain itu, kepolisian juga meningkatkan patroli di wilayah-wilayah rawan bentrokan ormas. "Wilayah rawan pertikaian antarkelompok di Jakarta ada di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan," kata Baharudin.

Sebelumnya, terjadi rentetan kericuhan antara massa dari FBR dengan PP pada Senin (2/1/2012) di wilayah Ciledug, Kebayoran Lama, dan Ciputat. Sejumlah orang mengalami luka, dan beberapa orang di antaranya diamankan aparat kepolisian. Kericuhan ini diduga terjadi karena adanya pencopotan bendera salah satu ormas. Pos Pemuda Pancasila beserta tiga sepeda motor yang terparkir di dekatnya pun diamuk sekelompok orang yang mengatasnamakan FBR.