Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Batal Pakai Jalur Bawah Tanah

Kompas.com - 19/01/2012, 19:25 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) menyatakan pembangunan jalur MRT di kawasan Sisingamangaraja, Panglima Polim dan Rumah Sakit Fatmawati akan memakai jalur layang. Padahal rencana awal, jalur di kawasan tersebut akan menggunakan jalur bawah tanah. Hal ini karena pembangunan jalur bawah tanah diperkirakan memakan biaya lebih besar daripada jalur layang.

Kepala Biro Komunikasi PT MRT Jakarta, Manpalagupta Sitorus, mengatakan pembangunan MRT Jakarta ini sudah melalui pengkajian yang komprehensif. Tidak hanya itu, pengubahan ini juga harus mengantongi persetujuan dari pihak pemberi pinjaman yaitu Japan International Corporate Agency (JICA).

"Ini tidak asal ditentukan begitu saja pengubahan jalur ini. Harus dapat persetujuan JICA dan itu sudah didapat," kata Manpalagupta, di Jakarta, Kamis (19/1/2012).

Kebijakan ini diambil bukan hanya lantaran biaya yang cukup besar tapi juga mempertimbangkan kondisi warga yang tinggal di sekitarnya. Karena diprediksi pembangunan jalur bawah tanah ini akan lebih merugikan warga setempat karena harus memundurkan pondasi bangunannya akibat pengerjaan bawah tanah.

"Dengan memundurkan pondasi bangunan, tentu warga yang dirugikan. Itu sudah kami perhitungkan baik-baik," jelasnya.

Mengenai pembangunan MRT ini, pemerintah terus berkomunikasi dengan publik tentang penentuan jalur dan trase MRT Jakarta ini. Sosialisasi terkait jalur MRT, pembebasan lahan untuk koridor MRT dan AMDAL pembangunan juga tidak berhenti dilakukan kepada masyarakat.

"Komunikasi dengan masyarakat terus dilakukan agar ada solusi yang menguntungkan bagi setiap pihak. Jadi MRT ini sesuai dengan kebutuhan warga DKI Jakarta sendiri," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com