Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Tetap Pakai Jalur Layang

Kompas.com - 19/01/2012, 23:48 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Mass Rapid Transit (MRT) menyatakan, pembangunan jalur MRT di kawasan Sisingamangaraja, Panglima Polim, dan Rumah Sakit Fatmawati tetap akan memakai jalur layang. Hal ini dikarenakan pembangunan jalur bawah tanah diperkirakan memakan biaya lebih besar daripada jalur layang.

Kepala Biro Komunikasi PT MRT Jakarta, Manpalagupta Sitorus, mengatakan, pembangunan MRT Jakarta ini sudah melalui pengkajian yang komprehensif. Tidak hanya itu, mengenai pembangunan dengan jalur layang dan jalur bawah tanah ini juga harus mengantongi persetujuan dari pihak pemberi pinjaman, yaitu Japan International Corporate Agency (JICA).

"Ini tidak asal ditentukan begitu saja. Harus dapat persetujuan JICA dan itu sudah didapat," kata Manpalagupta, di Jakarta, Kamis (19/1/2012).

Kebijakan tersebut diambil bukan hanya lantaran biaya yang cukup besar, melainkan juga mempertimbangkan kondisi warga yang tinggal di sekitarnya. Sebab, diprediksi pembangunan jalur bawah tanah ini akan lebih merugikan warga setempat karena harus memundurkan fondasi bangunannya akibat pengerjaan bawah tanah.

"Dengan memundurkan fondasi bangunan, tentu warga yang dirugikan. Itu sudah kami perhitungkan baik-baik," jelasnya.

Mengenai pembangunan MRT tersebut, pemerintah terus berkomunikasi dengan publik tentang penentuan jalur dan trase MRT Jakarta ini. Sosialisasi terkait jalur MRT, pembebasan lahan untuk koridor MRT dan Amdal pembangunan juga tidak berhenti dilakukan kepada masyarakat.

"Komunikasi dengan masyarakat terus dilakukan agar ada solusi yang menguntungkan bagi setiap pihak. Jadi MRT ini sesuai dengan kebutuhan warga DKI Jakarta sendiri," ujar Manpalagupta.

Sebelumnya, warga Cilandak dan sekitarnya memasang spanduk di sepanjang Jalan Fatmawati Raya, Jalan Panglima Polim, hingga Jalan Sisingamangaraja. Spanduk tersebut berisi penolakan warga terhadap pembangunan MRT yang menggunakan jalur layang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com