Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Awal Foke-Prijanto Tidak Akur

Kompas.com - 26/01/2012, 10:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Alasan pengunduran diri Prijanto sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta akhirnya terjawab. Prijanto merasa kehadirannya tidak pernah dianggap oleh Gubernur Fauzi Bowo (Foke) sehingga membuat suasana kerja tidak kondusif dan tidak bisa produktif.

Alasan ini dikemukakan Prijanto dalam bukunya, Kenapa Saya Mundur dari Wagub DKI, yang dibagikan kepada wartawan dan para pendukungnya di Balai Kota, Rabu (25/1/2012).

”Saya tidak bisa menjalankan amanah dan kepercayaan yang saya terima. Oleh karena itu, saya kembalikan dengan permintaan maaf yang setulus-tulusnya. Ini juga demi martabat diri saya,” kata Prijanto menegaskan.

Prijanto tidak menyampaikan alasan ini di depan sidang paripurna DPRD DKI karena sidang yang dijadwalkan digelar kemarin ternyata batal dilaksanakan. Penyebabnya, jumlah anggota DPRD yang hadir dalam sidang itu tidak memenuhi kuorum.

Menurut pemimpin sidang, Ferrial Sofyan, yang juga Ketua DPRD DKI, sesuai dengan peraturan Menteri Dalam Negeri, sidang pengunduran diri pejabat pemimpin daerah harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 75 persen dari jumlah anggota DPRD. Sementara jumlah anggota yang hadir dalam sidang kemarin hanya 48 orang dari total 94 anggota DPRD. Sebagian besar anggota yang tidak hadir berasal dari Fraksi Demokrat.

Keputusan Ferrial untuk tidak meneruskan sidang itu membuat para anggota DPRD melontarkan sejumlah interupsi. Intinya, mereka tetap ingin mendengarkan secara langsung keputusan mundur Prijanto. Apalagi, sidang paripurna ini sudah ditunda dua kali karena Prijanto menderita radang tenggorokan.

Prya Ramadhani, anggota Fraksi Golkar, mengatakan, sidang paripurna ini tidak akan berlangsung sampai kapan pun apabila tidak ada komitmen dari Fraksi Demokrat untuk hadir.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Aliman A’at mengatakan, anggota Fraksi Demokrat tidak akan hadir pada rapat paripurna pengunduran diri Prijanto karena Fraksi Demokrat tidak menerima keputusan pengunduran diri Prijanto.

”Kami menolak pengunduran diri Prijanto dari jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI. Prijanto harus tetap memegang jabatan itu hingga akhir masa baktinya,” kata Aliman.

Mengenai penolakan itu, Partai Demokrat beralasan, mereka merupakan partai terbesar yang mengusulkan dan memilih Prijanto sebagai wakil gubernur berpasangan dengan Fauzi Bowo sebagai gubernur pada pemilu kepala daerah tahun 2007.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com