Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Sanex Sempat Melawan Sebelum Tewas

Kompas.com - 27/01/2012, 20:33 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bos PT Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono (45), ditemukan tewas di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Jumat (27/1/2012) dini hari. Harry tewas dengan luka tusuk di bagian perut, pinggang, dan leher. Diduga, sebelum tewas Harry melakukan perlawanan.

Hal ini diungkapkan Kepala Unit 1 Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Budi Hermanto, Jumat, di Mapolda Metro Jaya. ”Sebelum tewas dibunuh, korban sempat melawan. Dugaan ini kami temukan setelah menyisir lokasi pembunuhan,” ujar Budi.

Polisi menduga, sebelum penusukan terjadi, korban dan pelaku sempat cek-cok. ”Sepertinya ada masalah sebelum penusukan yang membuat ada keributan. Hal ini ditunjukkan dengan puntung rokok yang seperti dilempar dan gelas-gelas yang pecah,” kata Budi.

Selain itu, polisi juga melihat kondisi fisik Harry saat ditemukan menunjukkan dia sempat melawan. ”Ini terlihat dari tangan dia yang bengkak. Dugaannya dia melawan sebelum ditusuk,” papar Budi.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan terhadap Tan Harry Tantono (45) baru diketahui setelah tiga orang pelaku menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya pada Jumat (27/1/2012) pukul 01.00. Mereka adalah C (30), A (28), dan T (23) yang berprofesi sebagai penagih utang (debt collector).

Berdasarkan pengakuan para pelaku itu, pembunuhan dilakukan pada Kamis (26/1/2012) malam pukul 21.00. Para pelaku mendatangi kamar korban karena dijanjikan akan dilunasi upah penugasan. Namun, upah tidak juga dibayar. Para pelaku justru mendapat cacian dari korban.

Akhirnya, salah satu pelaku mengeluarkan sebilah pisau dan menusuk korban. Korban ditusuk berkali-kali oleh beberapa pelaku di bagian perut, perut dekat pinggang, dan leher.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com