Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMP Hampir Diperkosa di Stasiun

Kompas.com - 31/01/2012, 10:22 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — AR (14), siswi salah satu SMP di Kota Bogor, Jawa Barat, hampir diperkosa di Stasiun Bogor, Senin (30/1/2012) sore, oleh IN (18), seorang pekerja serabutan. Pelaku gagal memerkosa karena korban berteriak sehingga didengar calon penumpang yang menunggu kereta rel listrik di Stasiun Bogor.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor Kota Ajun Komisaris Iman Imanuddin, saat kejadian, korban hendak shalat di mushala Stasiun Bogor, di sisi selatan peron. Pelaku dan korban berkenalan beberapa bulan sebelumnya dan sempat jalan bersama. ”Pelaku menarik korban ke arah lapangan tenis dekat mushala. Pelaku mencoba meraba, tetapi korban lari,” tuturnya.

Pelaku sempat mengejar korban hingga keduanya terjatuh dan pelaku membenturkan kepala korban beberapa kali ke lantai hingga korban terluka. Namun, aksi itu dihentikan penumpang.

Wakil Kepala Stasiun Bogor FS Budiman mengakui pihaknya sudah mengantisipasi kejahatan dengan petugas yang berkeliling, tetapi dia menduga pelaku sudah nekat dan cuaca gerimis sehingga petugas tidak terlalu memerhatikan wilayah selatan stasiun.

Sementara itu, di Kota Tangerang Selatan, sejumlah sopir angkutan diduga memerkosa pembantu rumah tangga, L (16), secara bergiliran di sebuah rumah kontrakan di Kampung Cilenggang, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong. ”Identitas pelaku sudah dikantongi. Saat ini petugas memburu pelaku yang diduga lebih dari satu orang,” kata Kepala Polsek Serpong Komisaris Nico Andriano.

Peristiwa itu bermula sekitar pukul 00.00. L, warga Gunung Sirah, Kabupaten Kuningan, naik angkot D04 jurusan Bumi Serpong Damai-Cikokol. Angkot itu kosong. Tanpa menaruh curiga, L meladeni ajakan ngobrol dari sopir. L menuruti ajakan sopir mampir ke sebuah rumah kontrakan di daerah Cilenggang. Begitu masuk, di rumah kontrakan itu sudah ada sejumlah sopir. Saat itulah secara bergiliran L diperkosa. Setelah itu, korban kabur dan ditemukan seorang petugas satuan pengamanan Perumahan Cluster Versailles.

Sementara itu, terkait dugaan laporan pemerkosaan palsu di angkot, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan masih mempertimbangkan kemungkinan dijadikan tidaknya JM tersangka untuk perkara laporan palsu. Kepastian JM membuat laporan palsu setelah Su alias Iw dikonfrontasi kepada JM.

”Memang sudah ada kepastian, yakni JM mengaku berbohong jadi korban pemerkosaan. Ia melakukan itu karena takut kepada orangtuanya bahwa dia sudah berhubungan dengan laki-laki. Jadi, laporan JM ke polisi itu bisa dibilang laporan palsu,” katanya. (RTS/NEL/PIN/GAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com