Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Penggusuran, Pedagang Stasiun Cikini Tutup Jalan

Kompas.com - 14/02/2012, 14:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan Diponogoro, depan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, ditutup oleh ratusan pedagang dan perajin Stasiun Cikini. Massa yang menamakan dirinya Aliansi Serikat Pedagang Stasiun Layang tersebut menolak rencana pengosongan dan pemagaran tempat mereka bekerja. Penolakan tersebut dilakukan pedagang karena rencana program revitalisasi perbaikan sarana dan prasarana dianggap disalahgunakan oleh pejabat PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daops I. Selain itu, rencana tersebut juga tidak pernah didialogkan dengan para pedagang.

"Pengosongan dan pemagaran ini untuk apa?" Protes Djakarsih Djamanik, anggota Presidium Aliansi Pedagang Pasar Layang. Ia menyatakan aksi ini tidak perlu terjadi jika PT KAI Daops I mau menjelaskan rencana yang akan dilakukan.

Djamanik melanjutkan, pada 1 Februari lalu pihaknya menerima selebaran yang berisi pemberitahuan bahwa kios harus dikosongkan pada 17 Februari, tanpa ada penjelasan lain. Menanggapi hal tersebut, para pedagang sudah berkali-kali melayangkan surat meminta penjelasan kepada pejabat PT KAI, tapi tidak pernah ditanggapi.

"Kami hanya diberi selebaran harus mengosongkan kios tanggal 17 Februari. Itu pun hanya selebaran fotokopi," kata Djamanik.

Djamanik mengaku, pihaknya hanya meminta disediakan tempat untuk berdagang dengan harga sewa terjangkau yang pada Agustus 2011 ditetapkan Rp 1,2 juta per meter. Harga sewa ini sudah naik tiga kali lipat dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 400.000.

"Itu kenaikan lebih 300 persen. Dulu kita bayar sewa empat ratus ribu rupiah per meter tiap tahunnya. Sekarang lima belas juta rupiah per 12 meter per tahun. Sekarang hanya pedagang yang mempunyai modal besar yang diperbolehkan berdagang. Padahal, kami sudah berpuluh tahun menggantungkan hidup dengan berjualan di stasiun ini," lanjut Djamanik.

Djamanik menyatakan, pihaknya khawatir rencana pengosongan ini sebagai bentuk penggusuran. Pasalnya, ratusan pedagang di Stasiun Juanda sudah digusur paksa dari kios-kios mereka tanpa adanya relokasi resmi, dan jaminan akan berdagang kembali setelah direnovasi. Sekitar pukul 11.00 WIB, para pedagang diterima oleh pejabat PT KAI, yang diwakili oleh Kepala PT KAI Daops I, yang didampingi oleh Humas, Mateta Rijalulhaq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com