Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Minta FPI Tak Paksakan Kehendak

Kompas.com - 14/02/2012, 21:22 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, Front Pembela Islam (FPI) seharusnya menghormati penolakan pendirian FPI di Kalimantan Tengah oleh masyarakat setempat.

Megawati memberi contoh ketika dirinya ingin membangun cabang PDI-P di daerah. "Ketika akan masuk ke suatu daerah, itu pasti akan ditanyakan dulu kepada daerah itu. Saya mau masuk, mau bertamu, dengan etika sopan santun," kata Megawati di Kompleks DPR, Selasa (14/2/2012).

Megawati mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, FPI ditolak oleh Majelis Ulama Indonesia di Kalteng, tokoh-tokoh agama, dan masyarakat setempat. "Tentunya kita mesti punya toleransi. Tidak bisa kita paksakan kehendak kita," ucapnya.

Ketika ditanya mengenai wacana pembubaran FPI, Megawati enggan mengungkapkan pendapat pribadinya. mantan Presiden RI itu menyerahkan hal tersebut kepada pemerintah.

"Yang paling penting aturannya. Secara hukum, di Indonesia, setiap warga negara mempunyai hak yang sama. Artinya kewajiban yang sama. Jadi, jika ada suatu hal yang dilakukan dengan tindak kekerasan, saya kira semua tidak akan setuju," tutur Megawati.

Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDI-P Pramono Anung mengatakan, pemerintah perlu mengkaji ulang keberadaan FPI. Presiden, kata dia, seharusnya tak hanya mengimbau jika ada ormas yang melakukan arnakis. Tindakan tegas perlu dilakukan.

Seperti diberitakan, masyarakat Dayak di Kalteng menolak aktivitas FPI di Kalteng. Keberadaan ormas itu dikhawatirkan akan membuat masyarakat tidak tenang. Masyarakat di Kalteng sempat mengepung petinggi FPI di Bandara Tjilik Riwut.

Meski ditolak, Ketua FPI Habib Rizieq Syihab bersikukuh tetap akan mendirikan FPI di Kalteng. "FPI tetap akan didirikan di seluruh wilayah NKRI, terutama di Kalteng," kata Rizieq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

    Nasional
    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

    Nasional
    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

    Nasional
    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

    Nasional
    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

    Nasional
    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

    Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

    Nasional
    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

    Nasional
    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

    Nasional
    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

    Nasional
    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

    Nasional
    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com