Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu Incar Pensiunan

Kompas.com - 18/02/2012, 19:06 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penipuan dengan sasaran pensiunan pegawai negeri sipil merebak. Penipu mengincar tabungan para pensiunan PNS dengan cara menguras saldo setelah mendapat nomor rekening dan PIN ATM-nya. Nomor rekenin dan PIN ATM didapat dengan dalih membayarkan deviden asuransi pensiun.

Jumat (17/2) lalu, sebut saja Ny Min (76), janda dari mantan pegawai sebuah BUMN, almarhum Soehartoyo, nyaris jadi korban penipuan.

"Waktu itu, ada telpon dari orang yang mengaku dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) DKI Jakarta, mencari bapak (Soehartoyo), padahal suami saya, kan, sudah meninggal tahun 1994," ujar Min di rumahnya di Pejaten, Jakarta, Sabtu (18/2/2012).

Min melanjutkan, "Katanya, bapak akan dapat deviden asuransi pensiun dari PT Taspen, akan tetapi disuruh telpon ke BPK Pusat di Jalan Letjen Sutoyo, Cawang. Orang itu kasih nama dan nomor telpnnya."

Karena kebetulan ada menantunya, Ny Min meminta menantunya, Rudi, untuk menjawab telepon tersebut.

"Rudy kemudian diminta menghubungi Drs Pramono, Direktur Pensiunan PT Taspen dengan memberikan sebuah nomor telepon tertentu. Katanya, secara resmi, Direktur Pensiunan Taspen yang akan menyampaikan surat keputusan pemerintah kepada saya," tambah Ny Min.

Curigai direktur

Rudy kemudian mengontak Pramono, yang diterima lebih dulu oleh seorang stafnya.

"Awalnya saya sempat curiga karena aneh, kok direktur mau mengurusi soal itu, akan tetapi saya ikuti saja apa maunya," kata Rudi, yang menemani Ny Min di rumahnya.

Pramono kemudian menyampaikan isi surat keputusan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com