JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso, menilai bentrokan dua kelompok di Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat, Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, merupakan penghinaan terhadap alat keamanan negara.
"Ini memalukan dan penghinaan betul terhadap alat keamanan kita," kata Priyo di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Priyo dimintai tanggapan bentrokan di rumah duka yang ada di kompleks RSPAD dini hari tadi ketika acara persemayaman jenazah. Tiga orang tewas dalam peristiwa itu.
Priyo mengatakan, peristiwa itu sangat keterlaluan lantaran di lakukan di rumah sakit. Apalagi rumah sakit itu milik TNI AD. Terlebih lagi, kata dia, ketika itu tengah dalam suasana duka.
"Terjadi tindakan premanisme di depan mata kita. Di sebuah rumah sakit yang seharusnya dijaga rasa aman dan nyaman karena di situ banyak masyarakat," ucapnya.
Priyo mendesak kepolisian menindak tegas siapa pun yang terlibat tanpa melihat pihak yang berada di belakang kelompok tersebut. Jika itu, tambahnya, akan terjadi ketakutan di tengah masyarakat.
"Kepolisian tidak perlu takut. Ini tidak bisa dibiarkan karena akan menimbulkan ketakutan masif kalau di rumah sakit saja terjadi seperti itu," pungkas politisi Partai Golkar itu.
Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengaku belum tahu peristiwa itu. Meski demikian, dia mengatakan akan menindak siapa pun yang terlibat dalam premanisme.
Sutarman juga menyebut bahwa pihaknya tak akan takut dengan kelompok mana pun yang melakukan kekerasan. "Kita dikasih masyarakat senjata kok, kenapa takut," ucap Sutarman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.