Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekali Dicubit, John Kei Akan Melawan

Kompas.com - 23/02/2012, 15:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - John Kei (42), tokoh pemuda asal Maluku, menurut sepupunya, memang dikenal keras. Dia disebut-sebut mampu membaca pikiran orang sehingga tahu apakah seseorang kesulitan ataukah ada niat jahat. Djamal Koedoeboen, sepupu John Kei, mengatakan, tanpa perlu mengatakan kalau seseorang sedang kesusahan, John Kei biasanya akan langsung tahu.

"Dia bisa baca pikiran dan perasaan orang. Dia bisa membaca kalau orang ini susah atau sebaliknya. Dia langsung tolong orang itu tanpa orangnya cerita kalau dia sebenarnya butuh pertolongan," ujar Djamal, Selasa (21/2/2012), saat berbincang dengan Kompas.com, di Rumah Sakit RS Soekanto (Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur.

Tito Refra, adik kandung John Kei mengatakan, kakaknya itu memiliki paham yang sudah tertanam sejak kecil. Di dalam benak kami orang Kei (pulau di Maluku Tenggara) punya satu paham. Pada intinya kalau dicubit, mereka akan lawan rasa sakitnya akan selalu diingat. "Tapi kalau orang baik sama kami, kami akan lebih baik lagi. Itulah John Kei," ucap Tito yang kini menjadi kuasa hukum kakaknya itu.

Namun, Tito memperingatkan bahwa kakaknya juga memiliki sifat yang keras. Dia akan keras terhadap orang-orang yang berusaha mengganggunya. Kalau ada orang baik, menurut Tito, John akan sepuluh kali lipat baiknya. Tapi jangan sekali-kali ganggu dan jahat terhadap John, karena dia bisa jadi yang paling jahat.

Menurut Tito, karakter tersebut sudah terbentuk sejak kecil ketika tumbuh di Pulau Kei. Sebagai anak pesisir, sudah menjadi keharusan untuk memiliki mental yang kuat lantaran budaya merantau juga kuat di wilayah itu. Pertengkaran atau perkelahian bisa jadi sudah biasa. Tapi, ada satu pantangan yang tidak boleh dilakukan, yakni mencuri.

"Kami berantem berdarah-darah itu biasa bagi orang tua kami. Tapi jangan smapai mencuri apa yang bukan hak kita. Itu pantangan," ujarnya.

Selain itu, Tito mengakui kalau persaudaraan antara orang Kei cukup kuat. Sehingga, jika ada kerabatnya yang diganggu atau pun disakiti, orang Kei lain yang akan maju membela. Makanya kalau ada kejadian-kejadian yang dikaitkan dengan John Kei, itu sebenarnya sama sekali tidak ada perintah instruksi atau arahan. Tapi karena mereka sudah merasa dekat dengan kakaknya, membawa-bawa nama John Kei. "Orang ribut lawan mana bilangnya John Kei," ucapnya.

Hal tersebut terjadi dalam kasus Ampera bulan September 2010, buntut bentrokan di Blowfish pada bulan April 2004. Apakah tidak percaya pada polisi sehingga perlu bertindak sendiri? "Yah, kami percaya polisi secara institusinya. Tapi kadang ada oknum-oknum yang akhirnya berbuat jelek sehingga mencoreng reputasi institusi itu," kata Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com