jakarta, kompas
Menurut Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Busway Muhammad Akbar, hingga pukul 18.00, jumlah penumpang mencapai 293.000 orang. Sementara pada hari Minggu biasa, hingga pukul 23.00, jumlah penumpang hanya 259.000 orang. ”Mereka memanfaatkan layanan gratis ini untuk sekalian berwisata. Tadi di Halte Dukuh Atas, penumpang menuju Ragunan mengular hingga ke jembatan,” kata Akbar.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam pembukaan layanan gratis itu mengaku gembira dengan program ini. Gubernur berharap warga memanfaatkan kesempatan ini untuk merasakan layanan transjakarta dan mendapatkan informasi rute perjalanan bus transjakarta.
”Layanan transjakarta memang masih belum bisa dibilang ideal. Namun, transjakarta bisa mengantarkan warga yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menuju Ancol di Jakarta Utara hanya dengan Rp 3.500,” kata Fauzi.
Gubernur juga berharap layanan gratis ini bisa mengajak semakin banyak lagi warga Jakarta berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal transjakarta. ”Saat ini sudah ada 15 persen yang pindah dari kendaraan pribadi ke transjakarta. Kami akan terus memperbaiki layanan transjakarta agar semakin banyak warga mau pindah,” ujar Fauzi.
Sementara itu, Isnan (41), warga Sumur Bor, Cengkareng, memanfaatkan layanan gratis transjakarta ini bersama kedua anaknya. Dia mengaku sangat senang naik transjakarta. Alasannya, selain murah, bus ini juga nyaman. ”Kalau bawa anak kecil tidak terlalu khawatir mereka rewel karena kepanasan. Tetapi, tadi saya mendapat bus yang pegangan atasnya rusak. Jadi, tadi saya kesulitan untuk pegangan,” kata Isnan yang ditemui di Harmoni.
Riska (29), warga Rawamangun, mengatakan, transjakarta akan semakin dipilih jika jarak kedatangan di halte diperpendek. ”Kalau penumpang menunggu hingga lebih dari 15 menit, dia akan pindah dari bus transjakarta,” ujar Riska.