Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum yang Dikejar Edo dkk adalah Jaringan Narkoba

Kompas.com - 02/03/2012, 11:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyerangan sekelompok pemuda pimpinan Edo Tupessy, salah satu oknum yang disegani di Kampung Ambon, Jakarta Barat, di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto diduga dilatari persoalan utang-piutang narkoba. Edo saat itu mencari Edi, adik dari almarhum Bob yang sedang disemayamkan di rumah duka, untuk menagih utang itu. Edi sendiri terlibat dalam jaringan narkoba Kampung Ambon. Edi diduga berperan sebagai pengedar narkoba yang dipasok dari kawasan merah peredaran barang haram itu.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (2/3/2012), di Mapolda Metro Jaya. "Kami duga dia termasuk pengedar, karena dia yang menuju saudara ipar dari almarhum di rumah duka itu," ucap Rikwanto.

Hal lain yang menguatkan dugaan bahwa Edi adalah pengedar adalah adanya transaksi narkoba dengan nilai cukup besar, yakni mencapai Rp 280 juta. Hingga kini, diakui Rikwanto, Edi juga masih dalam pengejaran aparat untuk melengkapi keterangan terkait motif penyerangan itu.

"Kalau dia ternyata pengedar bisa dikenakan pidana. Tapi harus ada barang buktinya. Kalau enggak ada ya enggak bisa," tutur Rikwanto.

Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang tiba-tiba saja menyerang sejumlah pelayat di rumah duka RSPAD Gatot Soebroto, Kamis (23/2/2012) dini hari. Dua orang tewas dalam peristiwa itu akibat luka bacok, sedangkan enam orang lainnya mengalami luka. Motif dari penyerangan itu diduga lantaran Edi, adik sepupu Bob Stanley yang meninggal dunia ketika itu, memiliki utang atas transaksi narkoba senilai Rp 280 juta. Edo sudah melihat ada kelompok Edi di rumah duka itu sehingga memanggil teman-temannya untuk langsung menyerang. Padahal, Edi tidak ada di rumah duka itu.

Terkait kasus tersebut, tujuh orang pelaku diringkus polisi, yakni Edward Tupessy alias Edo, Gheretes Tamatala alias Heri, Tony Poceratu alias Ongen, Rent Penturi, Abraham Tuhehai, Yongky Maslebu, dan Rely Petirulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com