Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Ada Enam Lagi Penyerang di RSPAD yang Ditangkap

Kompas.com - 04/03/2012, 16:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat menangkap enam orang yang diduga terlibat penyerangan di rumah duka RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto beberapa waktu lalu. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Minggu (4/3/2012), saat dihubungi wartawan.

"Enam orang ini sekarang menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Pusat. Statusnya belum tersangka. Masih diperiksa untuk lihat perannya sejauh mana baru ditetapkan tersangka," kata Rikwanto.

Ia menjelaskan, empat orang diringkus aparat di Tanjung Duren, Jakarta Barat dan dua lainnya di Indramayu, Jawa Barat. Rikwanto melanjutkan empat orang yang ditangkap di Tanjung Duren pada Sabtu (3/3/2012) malam. Sedangkan dua lainnya yakni Renny Tupessy, adik Edo Tupessy alias Edo Kalong, ditangkap di sebuah rumah milik H bersama dengan suaminya yakni Heri pagi tadi.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat sudah terlebih dulu menangkap tujuh pelaku penyerangan di RSPAD. Mereka pun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dengan dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Ketujuh tersangka yang kini mendekam di Mapolrestro Jakarta Pusat itu adalah Edward Tupessy alias Edo, Gheretes Tamatala alias Heri, Tony Poceratu alias Ongen, Rent Penturi, Yongky Maslebu, Rely Petirulan, dan Abraham Tuhehai.

Penyerangan di RSPAD Gatot Subroto ini terjadi pada Kamis (23/2/2012) dini hari lalu. Saat itu, sekelompok orang tiba-tiba saja menyerang sejumlah pelayat di rumah duka RSPAD Gatot Subroto. Dua orang tewas dalam peristiwa itu akibat luka bacok, sementara enam orang lainnya mengalami luka.

Motif dari penyerangan itu diduga lantaran Edi, adik sepupu Bob Stanley yang meninggal dunia ketika itu, memiliki hutang atas transaksi narkoba senilai Rp 280 juta. Edo Tupessy sudah melihat ada kelompok Edi di rumah duka itu sehingga memanggil teman-temannya untuk langsung menyerang. Padahal, Edi tidak ada di rumah duka itu. Namun, massa yang dipimpin Edo sudah terlebih dulu menyerang secara membabi buta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com