Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hercules "Ngamuk" Rumahnya Dipakai Sembunyi

Kompas.com - 05/03/2012, 21:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hercules membantah dirinya mengetahui rumahnya di Indramayu, Jawa Barat, dipakai Renny Tupessy alias Irene dan suaminya yang menjadi buronan aparat kepolisian dalam kasus penyerangan di RSPAD Gatot Subroto. Hercules pun sempat naik pitam saat tahu orang kepercayaannya, Fransisco Suarez Rekardo alias Bobby, membantu pelarian Renny dan Heri sampai ke Indramayu.

"Beliau (Hercules) marah sekali saat tahu saya tidak izin pakai rumahnya untuk bantu Renny dan suaminya. Saya siap terima hukuman beliau," ungkap Bobby, Senin (5/3/2012), saat ditemui di kediamannya di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Bobby mengaku Hercules sempat mencari-carinya sedari kemarin namun karena ponselnya ditahan penyidik Polrestro Jakarta Pusat, Hercules tidak bisa menghubunginya. Hercules yang sedang dirawat di RSPI Puri Indah karena sakit typus pun bahkan meminta kerabatnya mencari Bobby.

"Akhirnya, tadi pagi baru saya ketemu beliau. Saya jelaskan alasan saya membantu mereka untuk kemanusiaan kasihan anak-anak mereka. Beliau ternyata menerima alasan saya tapi dia peringatkan agar jangan sampai tidak memberitahukan dia lagi," ungkap Bobby.

Bobby mengaku yakin dirinya tidak akan terkena jerat hukum. Pasalnya, ia sudah membantu aparat kepolisian untuk menjemput Renny dan Heri di rumah Hercules di Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu (4/3/12) pagi.

"Saya tidak merepotkan polisi. Justru saya bantu polisi untuk jemput mereka," tandasnya.

Adapun, Renny ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan sembilan orang lainnya yakni Edward Tupessy alias Edo, Gheretes Tamatala alias Heri, Tony Poceratu alias Ongen, Rent Penturi, Abraham Tuhehai, Yongky Maslebu, Rely Petirulan, Onchu, dan R. Sedangkan, tiga orang lainnya masih diburu. Mereka ditetapkan sebagai tersangka lantaran terlibat dalam kasus penyerangan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto pada Kamis (24/2/2012) dini hari.

Dua orang tewas dalam peristiwa itu, sedangkan enam orang lainnya mengalami luka bacok. Motif penyerangan ini adalah penagihan utang piutang narkoba senilai Rp 280 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com