Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Perkosaan, Kampung Rambutan "Diserbu"

Kompas.com - 06/03/2012, 18:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 20 perempuan mengatasnamakan dirinya sebagai Forum Keadilan Perempuan mendatangi Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Mereka menempelkan stiker di angkutan umum yang berada di terminal dalam rangka kampanye antiperkosaan dan antikekerasan seksual terhadap perempuan.

Juru bicara aksi, Iswarini, mengungkapkan bahwa aksi tersebut merupakan satu rangkaian sejak tanggal 13 Februari lalu dan direncanakan hingga bulan April 2012 yang akan datang.

"Dalam waktu 13 tahun terakhir, kasus kekerasan seksual berjumlah hampir seperempat dari total kekerasan," ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (6/3/2012).

Menurut catatan Iswarini, ada 93.960 kasus kekerasan seksual dari total 400.939 kasus kekerasan yang dilaporkan kepada polisi. Parahnya lagi, 50 persen dari data tersebut adalah jenis kasus perkosaan dan jika dikerucutkan kembali, terjadi di wilayah Jabodetabek.

"Data Polda dari pertengahan September sampai Januari 2012 ada enam kasus perkosaan di angkot. Sayangnya, negara tidak serius menuntaskan kasus ini," katanya.

Iswarini menyayangkan bahwa dalam proses pengungkapan kasus perkosaan, pihak kepolisian tampak absen dalam melindungi psikologis sang korban. "Yang kami ketahui kan korban diajak mencari pelaku, itu namanya reviktimisasi. Karena ketika menelusuri pelaku, akan menyebabkan trauma, polisi tak paham akan hal itu," katanya.

Para peserta aksi yang semuanya terdiri dari perempuan tersebut memulai aksinya sekitar pukul 14.00 WIB. Dengan ramah, aktivis perempuan tersebut meminta izin tiap pengemudi untuk menempelkan stiker yang beruliskan "Stop Perkosaan dan Pelecehan Seksual! Laporkan dan cegah perilaku mencurigakan, telp. 112/ sms 1120" tersebut.

Dengan senang hati, para sopir pun mengizinkan para perempuan untuk menempelkan stiker berwarna kuning tersebut di bagian kaca belakang atau kaca samping. Iswarini mengatakan, penempelan stiker dilakukan di terminal angkutan umum karena wilayah tersebut kerap menjadi tempat tindakan kejahatan bagi kaum hawa.

"Karena wilayah yang kami bilang aman ternyata tak aman bagi perempuan," katanya.

Aksi tersebut pun selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Sebanyak 500 stiker yang disiapkan pun habis ditempel di angkutan umum, baik yang tengah ngetem maupun yang telah berpenumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com