Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Angkot di Bekasi Akan Mati

Kompas.com - 07/03/2012, 09:59 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dipastikan akan berdampak terhadap operasional angkutan umum, termasuk angkutan kota di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pengoperasian sekitar 25 persen dari jumlah armada angkutan kota (angkot) di Kota Bekasi diperkirakan dihentikan. Total armada angkot di Kota Bekasi mencapai 4.000 unit.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Organda Kota Bekasi Indra Hermawan di Bekasi, Selasa (6/3/2012), menyatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu kenaikan biaya pengoperasian unit angkot, terutama biaya BBM. Kondisi itu membebani pengusaha angkot sehingga diperkirakan akan mengurangi jumlah armada.

Angkot yang akan dihentikan pengoperasiannya itu adalah yang berusia tua dan boros BBM.

”Jumlah angkot yang beroperasi di Kota Bekasi saat ini sekitar 4.000 unit. Kami perkirakan ada sekitar 1.000 angkot yang tidak dioperasikan lagi karena kondisinya yang sudah tidak layak, mobil sudah tua, dan boros BBM,” ujarnya.

Tarif naik 30 persen

Di sisi lain, untuk mengimbangi kenaikan harga BBM itu, pilihan yang akan ditempuh adalah menaikkan tarif angkot. Indra memperkirakan tarif angkot di Kota Bekasi naik sekitar 30 persen dari tarif lama dengan asumsi harga BBM menjadi Rp 6.000 per liter.

Wacana kenaikan tarif angkutan umum untuk mengimbangi kenaikan harga BBM juga disampaikan Organda DKI Jakarta. Organda DKI Jakarta memperkirakan tarif angkutan umum naik 25-30 persen apabila harga BBM naik menjadi Rp 6.000 per liter (Kompas, 1/3).

Kenaikan tarif angkot itu, menurut Indra, dipastikan berdampak terhadap jumlah penumpang. Penumpang angkot dikhawatirkan berkurang karena akan beralih ke moda transportasi lain yang lebih murah dibandingkan dengan angkot.

Berkurangnya jumlah penumpang akan memengaruhi pendapatan sopir dan pengusaha angkot di Kota Bekasi. Kondisi tersebut lagi-lagi menyulitkan pengusaha angkot untuk merawat ataupun meremajakan unit angkotnya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com