Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siraman Air Keras Akhiri Hidup Sajidin

Kompas.com - 09/03/2012, 02:59 WIB

Kamis (8/3) sekitar pukul 10.00, jasad Ahmad Sajidin (29) dimakamkan di kampung halamannya di Desa Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat. Petugas kasir di department store Matahari, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, itu tewas setelah disiram air keras oleh orang tak dikenal di kawasan Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Selasa lalu.

Pelaku penyiraman air keras itu kini masih buron. ”Kami masih menyelidiki terus kasus ini. Jadi, masih belum diketahui motifnya,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Penjaringan Ajun Komisaris Aris Supriyono.

Sudah satu tahun ini Sajidin merantau kerja di Jakarta. Sebelumnya, anak bungsu dari empat bersaudara itu menuntut ilmu di pondok pesantren di Ciwaringin, Cirebon.

Selama di Jakarta, menurut beberapa temannya yang bekerja di Matahari, Sajidin berpindah-pindah tempat tinggal. Pada saat kejadian, dia tinggal menumpang di kamar kos kawannya, Ali, di Jalan Pluit Murni 5 Nomor 32, Penjaringan.

Salah seorang penghuni kos, Samsul (20), mengatakan, sebelum peristiwa penyiraman air keras itu terjadi, Sajidin sempat berbincang dengannya. Sajidin mengaku pada hari Selasa itu semestinya libur, tetapi dia tetap ingin masuk kerja pukul 13.00.

Sekitar pukul 11.00, saat Sajidin bersiap-siap berangkat kerja, kata Samsul, datang seorang tamu perempuan bersama dua pria dengan menumpang dua sepeda motor.

Namun, hanya tamu perempuan itu yang masuk ke rumah kos. Sementara dua pria yang menemaninya tetap berada di atas sepeda motor yang diparkir sekitar 10 meter dari rumah kos.

Kedatangan tamu perempuan itu, lanjutnya, disaksikan oleh dua penghuni kos, Umi dan Carti. ”Menurut Umi dan Carti, tamu perempuan itu langsung masuk ke kos dan mengetuk pintu kamar kos yang ditempati Ali dan Sajidin,” papar Samsul.

Tamu perempuan itu memanggil Sajidin dengan panggilan kakak. Sajidin menjawabnya dengan pertanyaan, ”Ada masalah apa lagi?”

”Dari cara tamu perempuan itu memanggil dan respons yang diberikan Sajidin, saya merasa keduanya sudah saling mengenal,” kata Samsul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com