Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narkoba 'Hantui' Atlet, Arema Gelar Tes Urine

Kompas.com - 12/03/2012, 15:27 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat, pihak Manajemen Arema Indonesia akan melakukan tes urine dan tes doping, kepada seluruh pemain dan pengurus klub berjulukan 'Singo Edan' itu. Hal itu dilakukan untuk mengatahui kondisi pemain yang mungkin mengonsumsi obat-obat terlarang.

Langkah ini dilakukan setelah jajaran Satuan Reskoba Polrestabes Surabaya menangkap CAS, mantan pemain Persebaya Surabaya, di kamar rumahnya, di kawasan Jagir, Wonokromo, bersama seorang perempuan, Jumat (9/3/2012) malam. Ia kedapatan membawa 7 paket sabu-sabu lebih dari 5 gram serta beberapa butir pil ekstasi.

Diketahui, bahwa CAS mengedarkan barang haram tersebut kepada sesama pemain bola di Surabaya dan Malang. "Untuk antisipasi, manajemen dalam waktu dekat akan melakukan tes urine dan tes doping kepada pemain," tegas Media Officer Arema Indonesia, Noor Ramadhan, Senin (12/3/2012).

Nunun, begitu sapaan akrab Noor Ramadhan, tidak memungkiri adanya peredaran obat terlarang di kalangan para atlet. Hal itu sudah menjadi rahasia umum, terutama bagi pemain sepakbola. "Makanya, kita terbuka kalau pihak kepolisian akan melakukan tes urine kepada para pemain," katanya lagi.

Selama ini, katanya, tes urine memang belum pernah dilakukan oleh banyak klub sepakbola di Indonesia. Padahal hal itu sudah menjadi regulasi dari PSSI. "Namun, PSSI juga lemah dalam hal pemantauan obat-obat haram di lingkungan pemain itu," sambungnya.

Bahkan, kata Nunun, pihaknya sangat mendukung langkah kepolisian jika tes urine terhadap para pemain itu dilakukan secara rutin dan terjadwal. "Yang jelas, kita siap kalau akan dilakukan tes urine oleh pihak kepolisian. Kapan saja manajemen siap," tegasnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Polresta Malang AKBP Teddy Minahasa Putra menegaskan, hingga kini pihaknya belum menerima surat tembusan dari Polrestabes Surabaya untuk mengusut indikasi adanya peredaran barang haram kepada pemain sepakbola di Malang.

"Kalau ada pasti akan cepat bergerak. Pasti akan dilakukan pemantauan apakah benar pemain bola di Malang banyak yang konsumsi obat haram itu. Penerapan hukum, sebaikanya jangan tebang pilih. Termasuk kepada pengurus klub sepakbola atau pemain," katanya.

Siapapun yang diketahui mengkonsumsi obat haram jenis sabu-sabu, doping dan sejenisnya, tegas Kapolresta, akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. "Hukum tak pandang bulu," tegas Teddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com