Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawalan Ketat, Pendukung Habib Hasan Dorong Wartawan

Kompas.com - 16/03/2012, 20:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengawalan ketat sekitar 15 orang pria berkemeja kembali terjadi saat Habib Hasan bin Ja'far Assegaf, pimpinan Majelis Taklim Nurul Musthofa, selesai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat (16/3/2012) sore. Pengawalan di sekeliling sang habib muda yang dilaporkan melakukan pelecehan seksual ini sempat membuat kewalahan para wartawan.

Saat Habib Hasan keluar dari ruang pemeriksaan, belasan pendukungnya langsung membuat barisan rapat di sekelilingnya. Ruang kosong di sekitar tangga di luar ruang gedung Ditreskrimum juga langsung penuh sesak dengan belasan pendukungnya itu yang sebagian besar berseragam hitam. Mereka tidak membiarkan para wartawan mengambil gambar sang Habib.

Beberapa kamera dan kamera video milik wartawan bahkan langsung ditutup lensanya oleh pengawal itu. Kamera ponsel yang digunakan Kompas.com pun tak luput dari tangan-tangan para pengawal Habib yang sibuk menghalau.

Puncaknya, ketika Habib Hasan berjalan di lorong menuju tempat parkir. Saat itu, pendukung Habib Hasan sangat protektif akan keberadaan pimpinannya itu. Beberapa di antaranya bahkan sempat menarik secara kasar wartawan perempuan, termasuk Kompas.com, agar segera menyingkir dari pagar betis buatan mereka. Rahma, wartawan media online di Ibu Kota, juga menjadi korbannya.

"Pengawalannya berlebihan. Toh, kita enggak akan ngapa-ngapain. Tangan gue sakit kena sikut sama pengawalnya pas sodorin handphone buat merekam," kata Rahma dengan nada kesal.

Sikap tak simpatik para pendukung Habib Hasan ini juga membuat salah seorang wartawan harian berang. "Woi, ngapain lo tarik-tarik perempuan. Enggak lihat ini kasihan kejepit," teriak Dedy kepada seorang pendukung Habib Hasan.

Menanggapi itu, salah seorang kuasa hukum Habib Hasan meminta maaf. Tetapi, para pengawal Habib tak memedulikan protes wartawan. Bahkan, saat Habib Hasan hendak berbicara, dorong-dorongan terjadi karena mereka memblokir jarak pandang kamera televisi.

Setelah Habib Hasan menaiki mobil Toyot Fortuner putihnya, para pendukung ini pun bubar dengan tertib. Kuasa hukum Habib Hasan, Sandi Arifin, menuturkan bahwa pihaknya sama sekali tidak bermaksud membuat pengawalan yang berlebihan bagi Habib. Sandi mengatakan, keberadaan para pengawal sekaligus pendukung Habib Hasan itu sama sekali tidak direncanakan.

"Sama sekali kami tidak undang mereka, mungkin karena mau mendukung Habib mereka berbuat seperti itu. Minggu depan, kami akan setting pertemuan dengan Habib Hasan dan media tanpa ada pengawalan seperti itu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Habib Hasan dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pelecehan seksual terhadap 11 orang pengikut laki-lakinya. Pelecehan terjadi pada tahun 2006-2011. Beberapa orang bahkan masih di bawah umur saat pelecehan itu terjadi.

Habib Hasan dilaporkan melakukan pelecehan dengan modus terapi kesehatan untuk melakukan suatu aktivitas seksual. Polisi sudah memiliki sejumlah barang bukti, seperti percakapan di Facebook dan pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com