Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selongsong Peluru Belum Ditemukan

Kompas.com - 19/03/2012, 09:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebutir peluru telah dikeluarkan dari jenazah produser Warta Pagi TVRI sekaligus juru kamera senior, Djuli Elfano, di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Sabtu (17/3/2012) malam. Meski demikian, selongsong peluru itu hingga Minggu belum juga ditemukan polisi di lokasi kejadian.

”Jika selongsong tidak ditemukan, senjata pelaku sangat mungkin pistol rakitan doorlock,” kata Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugianto.

Peluru kaliber 38 milimeter itu melesat dari pistol pencuri yang dipergoki Djuli hendak membawa sepeda motor Suzuki Satria R150 miliknya di depan rumah di Jalan Kalimantan, Villa Bintaro Indah, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu pukul 13.45.

Djuli roboh dengan luka tembak menembus ketiak kiri dan dada. Djuli meninggal dunia saat akan diselamatkan di RS terdekat, yakni Ichsan Medical Center.

Jenazah Djuli lalu dibawa untuk diotopsi di RS Fatmawati. Selesai diotopsi, jenazah lelaki kelahiran Jakarta, 15 Juli 1965, itu disemayamkan di rumah duka. Akhirnya, sebidang kubur di Blok AA 1 Blad 13 di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, sejak kemarin menjadi tempat peristirahatan terakhir Djuli yang meninggalkan istri, Rika Setyawati, serta dua anak, Jelang Ramadhan (17) dan Kenang Jenaya (15).

Penjahat kian beringas

Dari kejadian ini, Imam menyimpulkan, penjahat kian beringas karena bersenjata. Pelaku mungkin mulai meninggalkan senjata tajam seperti golok, parang, dan celurit, lalu beralih ke pistol dan senapan rakitan yang membuat korban tidak berdaya hingga mematikan.

”Ini mudah didapat karena banyak yang buat sehingga perlu ada pengaturan dan pemantauan peredarannya,” katanya.

Apalagi, proyektil dari jasad Djuli tidak banyak memberikan informasi. Biarpun dikenali dengan kaliber 38 milimeter, peluru itu dilesakkan dari pistol rakitan yang amat sulit dilacak asal dan pemiliknya. Andai kata peluru itu ditembakkan dari pistol organik, akan sedikit lebih mudah melacak para pemegang jenis senjatanya.

Melacak pelaku dari ciri-ciri fisik, menurut Imam, masih dilakukan biarpun keterangan dari saksi-saksi tidak banyak membantu. Pelaku hanya teridentifikasi naik sepeda motor, ada yang berambut gondrong tetapi bertopi, dan ada yang gundul. Penyidik terus menggali dan menelusurinya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com