Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MTI: Peristiwa Pintu Tol Pelajaran Bagi Jasa Marga

Kompas.com - 21/03/2012, 08:57 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Muslich Zainal Asikin berpendapat, peristiwa di gerbang Tol Semanggi menuju Slipi, Selasa (20/3/2012) pagi, pantas menjadi pelajaran bagi PT Jasa Marga Tbk. Lantaran, menurut Muslich, Jasa Marga tidak tanggap terhadap kritikan masyarakat.

"Peristiwa di pintu Tol Slipi tanggal 20 Maret 2012, pantas menjadi pelajaran bagi PT Jasa Marga, yang selama ini cenderung kurang peka terhadap kritik tentang seringnya pintu tol tidak dibuka secara optimal," ujar Muslich kepada Kompas.com melalui pesan teks, Rabu (21/3/2012).

Permasalahan Jasa Marga pun tidak sampai di situ. Ia menyebutkan, penjaga pintu tol pun kurang sehingga tidak semua pintu tol bisa melayani. Padahal antrean seringkali cukup panjang dan akhirnya mengganggu lalu lintas non tol. "Hal tersebut tidak hanya terjadi di Semanggi-Slipi. Juga terjadi di banyak pintu lainnya," tambahnya.

Tapi, menurut Muslich, Jasa Marga selama ini cenderung kurang peka terhadap kritik dari pemakai jalan tol dan kritik masyarakat pada umumnya. Padahal, setiap kenaikan tarif, Jasa Marga selalu berjanji akan menaikkan kualitas pelayanan jalan tol. "Tapi (ternyata) hanya janji saja tidak ada perbaikan pelayanan yang memadai," pungkas Muslich.

Seperti diberitakan, Menteri BUMN Dahlan Iskan mendadak menjadi petugas pintu tol karena gusar melihat antrean panjang di gerbang Tol Semanggi menuju Slipi, Selasa pagi.

Saat itu ada sekitar 30 mobil yang antre di depan gerbang tol tersebut Ia pun langsung turun dari mobilnya dan menemukan dua loket tol yang kosong. Hanya satu loket manual dan satu loket otomatis yang buka. Dahlan pun langsung masuk ke loket itu dan membuang kursi yang ada di situ. Dahlan kemudian memutuskan membuka pintu penghalang. Mobil yang antre saat itu pun akhirnya diminta segera masuk dan gratis agar antrean berkurang. Sekitar 100 mobil masuk tol secara gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com