Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Medan "Dikacaukan" Anak Punk

Kompas.com - 29/03/2012, 17:14 WIB
Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Medan terus berlanjut. Hari ini, Kamis (29/3/2012), hampir semua kampus melakukan aksi bakar ban dan blokade jalan sekitar kampusnya. Beberapa elemen masyarakat lainnya pun melakukan aksi serupa.

Pantauan di lapangan, kampus-kampus yang melakukan aksi hari ini adalah UISU, ITM, UNIKA, UDA, Panca Budi, dan Al'Wasliah. Jalan-jalan yang diblokade dan ditutup adalah Jalan Juanda, Jalan Halat, Jalan Sisingamangaraja, Jalan S Parman, Jalan Pattimura, Jalan Imam Bonjol, dan bahkan kemacetan terlihat di Bundaran SIB serta Lapangan Merdeka.

Sempat juga terjadi penahanan mobil milik Dinas Kehutanan dan dua mobil tangki Pertamina, tetapi tak lama dilepaskan kembali. Namun, di tengah semua itu, ada yang unik dalam demo hari ini. Ketika massa melakukan aksi di DPRD Sumut, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kehadiran kelompok anak punk yang membawa spanduk.

Konsentrasi massa yang sedang berusaha meruntuhkan pintu pagar masuk DPRD menjadi terbelah akibat kehadiran anak-anak dengan rambut khas itu. Titik kekuatan massa pun mulai mencair menyusul kedatangan mereka.

Massa komunitas punk juga sempat membuat kegaduhan dalam acara Mukernas PKS di Hotel Santika, dengan mencabuti umbul-umbul partai tersebut. Mereka berteriak agar PKS keluar dari koalisi dan menentukan sikap dengan tegas.

Sebagian aktivis yang berada di depan DPRD Medan mengatakan sangat menghargai siapa saja yang ingin menyampaikan aspirasinya. Namun, mereka mengharapkan komunitas punk berkoordinasi dengan sesama koordinator di lapangan. "Kita menduga ada kekuatan yang memproteksi mereka untuk memecah konsentrasi massa karena dasar demokrasi adalah pemahaman. Jadi yang paham dengan percaturan politik saja yang baiknya melakukan aksi. Kita takut komunitas golongan lain dimanfaatkan kepentingan-kepentingan hukum dan politik di Sumut," kata Arif Tampubolon selaku Ketua Gerakan Transparan Anggaran Rakyat (Getar) di sela-sela aksi berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com