DENPASAR, KOMPAS.com — Harga bahan bakar minyak jadi naik? Daya beli menurun, harga-harga barang sudah naik duluan, inflasi naik, itu sudah teori. Lalu bagaimana dengan Pulau Bali?
"Tenang, Bali tetap bertahan. Bali ini memiliki karakter unik. Jangan khawatir, dampak kenaikan harga BBM kalau jadi itu tak akan berlarut-larut," jelas Jeffrey Kairupan, Pemimpin Bank Indonesia Wilayah Denpasar, di Denpasar, Jumat (30/3/2012).
Inflasi di Bali ia perkirakan naik berkisar 1 persen hingga 3 persen. Sekarang inflasinya tercatat sekitar 4 persen.
Ingat, lanjutnya, Bali ini tujuan pariwisata yang terkenal di seluruh dunia. "Berapa pun harganya, steak daging misalnya, mau hanya sepotong harganya lebih dari Rp 200.000, tetap wisatawan asing bakal beli dan dimakan," ujarnya.
Jeffrey yakin permintaan akan barang di Bali tetap ada dan tinggi. Lagi-lagi ini soal pariwisata yang menguatkannya.
Satu kelemahan Bali, perekonomian Bali rapuh dan lumpuh. Ya, soal keamanan! Peristiwa ledakan bom 2002 dan 2005 menjadi pengalaman. Ekonomi Bali turun.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika pun setuju dengan itu. Kenaikan harga BBM bakal merevisi banyak hal di anggaran pemerintahan pula. Tetapi, ia mengingatkan agar keamanan itu tetap dijaga serta diwaspadai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.