JAKARTA, KOMPAS.com - Biasanya seorang pimpinan akan sulit berhubungan langsung dengan masyarakat jika tidak ada suatu acara yang menyatukan mereka dalam suatu tempat.
Namun tidak begitu dengan pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok mengatakan bahwa sejak menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dirinya tidak pernah menjauh dari masyarakat.
Salah satu yang langkah nyata yang dilakukannya adalah membagikan kartu nama dan nomor telepon ponselnya kepada masyarakat.
"Jadi jika ada kritikan atau ada permasalahan di lapangan, masyarakat bisa segera lapor," kata Ahok, saat dijumpai di peresmian Tempat Pendaftaran Tim Sukses dan Relawan Jokowi-Ahok, di Cempaka Putih, Jakarta, Minggu (1/4/2012).
Langkah yang dilakukannya ini ternyata juga telah diterapkan oleh Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, selama menjabat sebagai walikota Solo. Nomor telepon genggamnya hampir selalu aktif selama 24 jam untuk menerima aduan, keluhan atau pendapat dari masyarakat.
"Mas Jokowi juga sama seperti saya. Nomor telepon yang kami berikan pada masyarakat itu adalah telepon genggam yang kami bawa sehari-hari," tutur Ahok.
Menurutnya hal seperti ini harus dilakukan mengingat jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur itu adalah melayani masyarakat. Untuk itu, ia tidak mau hanya mengumbar janji saat kampanye namun saat terpilih justru menghilang dan tidak menepati janji.
"Kami tidak mau hanya muka kami saja yang ada di kampanye. Nanti setelah kampanye, apalagi kalau terpilih, orang mau cari kita susah karena hanya ingat mukanya saja," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.