Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: "Busway" Koridor Padat Akan Diganti "Railbus"

Kompas.com - 02/04/2012, 07:06 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Salah satu moda transportasi massal yang sudah dijajal langsung oleh bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Gerindra, Joko Widodo, adalah bus transjakarta.

Setelah menjajal, tercetus sebuah ide untuk mengganti sistem busway dengan railbus. "Untuk koridor-koridor yang padat penumpang, saya punya gagasan untuk mengubahnya menjadi railbus," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Sabtu (31/3/2012).

Menurutnya, ide penggantian sistem untuk beberapa koridor padat ini bukan tanpa pertimbangan yang matang. Ia merasakan sendiri naik bus transjakarta koridor I (Blok M-Kota) dengan mengantre tiket dan menunggu lama armada busnya tiba.

Bahkan, ia juga berdesakan dengan masyarakat di dalam bus. "Nanti kalau diganti railbus, headway-nya akan semakin cepat. Jadi tak perlu menunggu lama," jelas Jokowi.

"Dengan sistem rel ini, armadanya bisa banyak tersambung satu sama lain sehingga sekali angkut langsung banyak dan ruangnya lega, tidak desak-desakan," imbuhnya.

Ketika ditanyai mengenai kesulitan pemasangan rel di jalur bus transjakarta, ia mengungkapkan bahwa pemasangan rel di jalur bus transjakarta yang memiliki koridor padat ini tidak akan memakan waktu lama. "Pasang rel itu tidak terlalu susah. Siapa bilang enggak bisa? Ini sudah pernah saya lakukan di Solo dan bisa," ungkapnya.

Meski memiliki gagasan untuk mengubah sedikit desain bus transjakarta, ia menegaskan tetap akan meneruskan pembangunan koridor bus transjakarta hingga terpenuhi 15 koridor. Kemudian nanti akan dilihat koridor mana saja yang padat dan layak diganti railbus.

"Kami tidak akan mengubah Pola Transportasi Makro yang sudah direncanakan. Tapi memodifikasi sedikit untuk kenyamanan bersama, saya rasa tidak ada salahnya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com