Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Lakukan Olah TKP untuk Cari Penyebar Cairan Kimia

Kompas.com - 04/04/2012, 17:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Subdirektorat Keamanan Negara (Kamneg) Polda Metro Jaya akan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di depan gedung DPR/MPR untuk menemukan pelaku penyiram cairan kimia ke arah wartawan dan aparat kepolisian. Polisi hingga saat ini juga masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (Labfor).

"Penyidik akan mengecek ke tempat kejadian perkara dalam waktu dekat ini sambil menunggu hasil Labfor cairan itu," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (4/4/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Ia mengatakan, olah TKP itu nantinya akan menentukan posisi masing-masing korban. "Dari situ akan dilihat kira-kira dari mana cairan kimia itu dilempar sehingga kemudian bisa kita ketahui siapa pelakunya," ujar Rikwanto.

Polisi, diakui Rikwanto, kesulitan mencari pelaku penyiram cairan kimia itu lantaran saat peristiwa terjadi, suasana cukup kacau karena polisi saat itu berusaha memukul mundur mahasiswa yang berupaya menerobos masuk DPR.

"Awalnya, kami duga cairan kimia itu berasal dari mobil pemadam kebakaran. Namun setelah diselidiki, dugaan air water canon yang digunakan untuk menyemprotkan massa justru disuplai dari mobil pemadam," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan mahasiswa dan buruh berlangsung ricuh saat massa mulai menjebol masuk pagar DPR/MPR pada Jumat (30/3/2012) lalu. Untuk menghalau massa, polisi kemudian menembakkan air dari kendaraan water canon dan juga gas air mata ke arah demonstran.

Namun, di tengah suasana kacau bentrok antara aparat kepolisian dan mahasiswa yang masih berusaha melawan, tiba-tiba saja ada yang melempar cairan kimia berbahaya. Akibatnya, empat korban mengalami luka bakar yakni juru kamera JakTV Ananto Handoyo, Komisaris Besar Bimo, Brigadir Made Adamaz, dan Aiptu Sujono. Keempatnya mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, seperti di telinga, tangan, wajah, hingga badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com