Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat : Penyalahgunaan Lahan Umum Akibat Pembiaran

Kompas.com - 13/04/2012, 11:10 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak lahan umum atau wilayah publik di Jakarta yang beralih fungsi menjadi tempat usaha. Misalnya, jadi lahan parkir hingga pangkalan ojek. Penyalahgunaan lahan di wilayah publik untuk kepentingan perseorangan ini, menurut Hidayat Nur Wahid, politisi Partai Keadilan Sejahtera, diakibatkan oleh pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah-pemerintah sebelumnya.

"Kehadiran para pedagang bunga, tukang tambal ban, pedagang makanan di pinggir jalan atau trotoar tidak lepas dari pembiaran yang dilakukan pemerintah yang lalu," kata Hidayat Nur Wahid saat ditemui di Kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2012) malam.

Karena sudah bercokol dalam periode yang cukup lama dan telah dibiarkan pemerintahan sebelumnya, Hidayat menyarankan, siapa pun yang memimpin Jakarta pada periode berikutnya tidak boleh asal menggusur sebagai langkah penertiban.

Siapa pun yang menjadi pemimpin nantinya, kata bakal calon Gubernur DKI yang diusung oleh PKS itu, tidak boleh asal gusur. Bagaimana pun kehadiran mereka, tukang tambal ban di pinggir jalan, misalnya, sesuai dengan kebutuhan warga Jakarta.

Menurut Hidayat, langkah penertiban harus diambil secara persuasif dan melalui pendekatan kemanusiaan. Pemerintah perlu menyediakan lokasi alternatif. Selain itu, para pedagang tersebut harus terlebih dahulu dikomunikasikan sebelum dipindahkan ke lokasi lain yang lebih tepat.

"Tentu harus dijelaskan kepada mereka bahwa lahan ini untuk apa, aturannya seperti apa, dan Anda disediakan lokasi lain yang lebih layak," katanya.

Hidayat mengusulkan, pemerintah sebaiknya terlebih dahulu menyediakan lokasi yang layak sebelum melakukan pemindahan. Selain itu, perlu dipertimbangkan juga lokasi baru tersebut sebaiknya tidak jauh dari tempat usaha sebelumnya demi kepentingan pasar para pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com