Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prajurit Jangan Beraksi Sendiri

Kompas.com - 14/04/2012, 09:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menegaskan, prajurit TNI tidak boleh bertindak sendiri di luar jalur komando. TNI siap membantu polisi menangani kasus itu, termasuk penyerangan oleh gerombolan pesepeda motor yang diduga melibatkan oknum TNI.

Gerombolan pengendara sepeda motor mengamuk di sejumlah lokasi di Jakarta, Jumat (13/4) pukul 01.00 hingga 03.30. Akibatnya satu orang meninggal, beberapa orang luka-luka, dan dua sepeda motor dibakar. Selain itu, terjadi penjarahan barang-barang, seperti sepeda motor dan ponsel.

Menurut Iskandar, pihaknya masih menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus penyerangan oleh gerombolan ini. ”Ada dua prajurit TNI yang menjadi korban luka tembak. Kasus itu ditangani Polres Jakarta Pusat, didukung Polisi Militer dan Polisi Militer Angkatan Laut. Prajurit yang terkena luka tembak sedang ditangani di RSPAD Gatot Soebroto,” kata Iskandar, Jumat.

Hal senada disampaikan Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S Rajab. ”Apabila dari pihak kelompok bermotor itu ada (pelaku) dari pihak TNI, kami akan tangani bersama TNI. Kami akan mencegah dan menindak,” kata Untung.

Menurut Untung, dari hasil analisis kepolisian yang bukan menjadi bukti hukum, penyerangan yang dilakukan kelompok bermotor kemarin terkait dua kasus sejenis sebelumnya. Polda juga memasukkan segala kemungkinan pelaku, termasuk kemungkinan pelakunya dari anggota TNI.

Kaitan peristiwa

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, pada 24 Maret dini hari juga terjadi pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya Kelasi 1 Arifin Sirih oleh sekelompok orang di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara. Salah seorang tersangka pembunuh Arifin sudah ditangkap di Jakarta Utara, Senin lalu.

Menurut Rikwanto, kepolisian menganalisis ada kaitan peristiwa penyerangan kelompok bermotor Jumat lalu dengan dua penyerangan kelompok bermotor pada Sabtu dan Minggu pekan lalu.

Hal itu disimpulkan dari keterangan para saksi yang terdiri dari korban luka-luka dan warga masyarakat yang melihat peristiwa tersebut. Para saksi, antara lain, mengatakan, penyerang memiliki ciri-ciri yang sama, yakni berbadan tegap, berambut cepak, dan menyerang orang yang tengah berkelompok.

Rikwanto membenarkan anggota kelompok bersepeda motor yang melakukan penyerangan pada Jumat dini hari banyak yang menggunakan pita kuning di lengan. Sementara pada dua penyerangan sebelumnya, pelaku mengecat bagian di bawah mata dengan warna putih.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

    Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

    Nasional
    Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

    Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

    Nasional
    DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

    DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

    Nasional
    Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

    Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

    Nasional
    KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

    KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

    Nasional
    Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

    Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

    Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

    Nasional
    DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

    DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

    Nasional
    Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

    Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

    Nasional
    Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

    Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

    Nasional
    Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

    Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

    PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

    Nasional
    PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

    PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    Nasional
    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com