Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Polisi Lawan 200 Anggota Geng Motor

Kompas.com - 16/04/2012, 11:02 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, minimnya aparat kepolisian membuat aparat tidak mampu menghadang sekitar 200 orang anggota geng motor yang "mengacak-acak" Jakarta Pusat dan Jakarta Utara pada Jumat (13/4/2012) dini hari lalu. Alhasil, kekerasan pun tak terhindari. Dua orang tewas pada malam itu.

"Malam itu, ada sekitar 200 orang yang datang, konvoi dari Tanjung Priok, Warakas, sampai ke Salemba. Kami mendapat informasi ada kejadian itu pas Polsektro Tanjung Priok dilempari batu. Sampai sekarang sama sekali tidak diketahui titik kumpul mereka di mana," ungkap Rikwanto, Senin (15/4/2012), saat dihubungi wartawan.

Setelah itu, dua anggota Polsektro Tanjung Priok sempat membuntuti rombongan ini dari belakang. Namun, terbatasnya personel kepolisian yang berjaga kala itu membuat kedua anggota ini tidak bisa langsung menghentikan iring-iringan kelompok yang sudah mempersenjatakan diri dengan balok kayu dan senjata tajam itu. Dua anggota itu pun akhirnya meminta bantuan ke Polres Metro Jakarta Utara.

Namun, ternyata setelah anggota Polrestro tiba di lokasi, kelompok ini sudah terlebih dulu menganiaya warga di Tanjung Priok dan Warakas. Korban pun berjatuhan dan langsung dilarikan ke beberapa rumah sakit, seperti RS Sukmul dan RSUD Koja.

Demikian pula saat kelompok ini mulai memasuki wilayah Jakarta Pusat. Di sana, ratusan pria berbadan tegap yang semuanya memakai jaket hitam itu sempat menyerang pemuda di Jalan Pramuka dan Jalan Salemba Raya.

"Kami juga dapat informasi kalau Seven Eleven di Salemba diserang sekitar pukul 03.00-03.30. Dua anggota patroli akhirnya mendatangi lokasi itu, tapi di sana sudah terlihat ratusan motor dan orang-orang itu menyerang di lokasi kejadian," kata Rikwanto.

Polisi, diakuinya, tidak bisa langsung menghentikan aksi brutal kelompok tersebut lantaran jika dilakukan justru akan menimbulkan korban lebih banyak. Aparat kepolisian pun bisa jadi akan mati konyol karena tidak imbang secara jumlah. Oleh karena itu, dua anggota polisi tadi akhirnya memutuskan mundur dan meminta bantuan dari Polres Metro Jakarta Pusat.

"Bantuan itu akhirnya datang dan memang sudah bubar kelompok itu," kata Rikwanto.

Sebelumnya, J, seorang saksi mata yang juga penjaga parkir di Seven Eleven Salemba menuturkan, ketika itu karyawan dan pengunjung lari kocar-kacir. Mereka mencari perlindungan masing-masing di sekitar Seven Eleven Salemba. Tidak ada satu pun aparat kepolisian yang datang membantu.

"Kami sudah telepon pos polisi, polsek, sampai polres. Sudah dihubungi sama pihak Seven Eleven, tapi tidak ada yang datang. Alasan mereka, tidak ada orang, mobil patroli juga lagi keluar," ungkap J, Jumat sore, saat dijumpai di lokasi kejadian.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com