Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Pengemudi Yaris Penembak Anggota TNI Masih Misterius

Kompas.com - 16/04/2012, 16:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat hingga kini masih belum mengetahui identitas pengemudi mobil Toyota Yaris yang menembak dua anggota TNI AL di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Polisi juga akan segera meneliti proyektil yang bersarang di tubuh kedua anggota TNI itu.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (15/4/2012) di Mapolda Metro Jaya. "Belum diketahui sampai saat ini. Keterangan di lapangan, itu terjadi begitu cepat. Masih didalami," ujar Rikwanto.

Ia menjelaskan bahwa pengemudi itu melintas begitu cepat saat rombongan geng motor itu tengah menganiaya para pemuda di Jalan Pramuka. Tiba-tiba saja, pengemudi Toyota Yaris itu melepaskan tembakan dan pergi begitu saja.

"Akhirnya, tembakan itu mengenai orang dalam rombongan itu juga di Jalan Pramuka, dan ternyata anggota TNI," imbuh Rikwanto.

Dua orang menjadi korban, yakni Kelasi Sugeng Riyadi, anggota Lafial, yang mengalami luka tembak di telinga kanan dan Prada Akbar Yudhi Aldiah, anggota Kostrad Divisi 2 Malang. Kendati sudah dipastikan bahwa dua korban itu termasuk dalam kelompok geng motor, Rikwanto menuturkan bahwa keduanya bisa jadi tidak terkait dengan aksi penyerangan.

"Masih didalami. Yang jelas, korban dari luka tembak masih dirawat di RSPAD dan RS Mintoharjo untuk perawatan pascaoperasi," ujarnya.

Kedua korban juga baru saja selesai menjalani operasi kemarin. Setelah dirasa kondisi cukup stabil, polisi akan menginterogasi kedua anggota TNI untuk menelusuri identitas pengemudi Toyota Yaris dan soal penyerangan geng motor.

Selain itu, proyektil peluru yang sudah dikeluarkan dari tubuh anggota TNI juga akan dijadikan sebagai barang bukti untuk menelusuri jenis senjata dan identitas pemegang senjata itu. "Proyektil masih di rumah sakit. Kalau ada, nanti kami surati untuk jadi barang bukti," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com