Sekolah Kekurangan Koleksi Buku

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar koleksi judul buku di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, masih minim. Rata-rata sekolah memiliki kurang dari 2.000 judul buku, yang seharusnya menjadi standar.

"Ini hasil informasi yang kami dapatkan dari sebagian besar sekolah negeri di Jakarta. Kita harus mengingat, ini Jakarta," tutur Retno Listyarti, Ketua Umum Forum Musyawarah Guru Jakarta, Senin (24/4/2012) siang, saat hadir dalam diskusi terbatas Kompas di Jakarta.

Menurut Retno, kualitas sekolah daapt diukur dari bagaimana perpustakaan dikelola secara profesional, sehingga menumbuhkan minat baca dan membangun budaya baca.

Jika cinta membaca sudah menjadi budaya, maka kualitas pendidikan pasti akan meningkat dengan sendirinya. Apalagi, budaya membaca juga dapat melahirkan budaya menulis.

Persoalan ini menjadi lebih memprihatinkan, karena jarang siswa yang memanfaatkan koleksi buku di sekolah untuk menambah pengetahuannya.

Salah satu persoalan yang muncul, karena adanya kewajiban guru hadir mulai pukul 06.30 sampai dengan pukul 14.00. Sementara bagi sekolah siang, guru wajib datang mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 17.30.

Rentang waktu antara pukul 10.00 sampai dengan pukul 14.00 terjadi masalah, karena guru datang yang mengajar siang datang. Sementara guru yang mengajar pagi belum bisa pulang. Mereka sering memanfaatkan ruang perpustakaan sambil menunggu jam pulang.

"Sementara murid menjadi enggan masuk ke perpustakaan, karena di dalam ada guru. Ini sebuah persoalan yang harus dicari solusinya," kata Retno, yang juga guru SMA 13 Jakarta.