Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Bentrok di Solo Ditujukan untuk Jokowi

Kompas.com - 05/05/2012, 13:12 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, dari Fraksi PDI-P menuding bentrok antara dua kelompok massa di Solo, Jumat (4/5/2012) silam, dikonstruksi. Bentrok yang menyebabkan setidaknya dua warga menderita luka berat akibat bacokan ini berkaitan dengan majunya kader PDI-P Joko Widodo, yang juga Wali Kota Solo, sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

"Gangguan tersebut, selain menghalangi kampanye Jokowi, ditujukan juga untuk menciptakan kesan bahwa Jokowi tidak mampu menjaga keamanan di Solo sehingga bisa menjadi bahan kampanye hitam di DKI Jakarta," kata Eva kepada para wartawan melalui layanan pesan singkat, Sabtu (5/5/2012).

Akibatnya, jadwal pertemuan tatap muka antara Jokowi dan 25 kelompok warga di Jakarta sepanjang Sabtu-Minggu (6/5/2012) akan terganggu. Eva menuding ada kelompok elite di Jakarta yang memainkan kartu ketertiban masyarakat untuk menurunkan elektabilitas Jokowi dan calon wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Eva menyebut upaya pihak tersebut sebagai komoditisasi instabilitas.

"Ini amat memprihatinkan karena menyeret Indonesia kembali ke masa menjelang reformasi melalui penggunaan pamswakarsa dan ormas untuk mencegah munculnya kepemimpinan yang akuntabel dan kredibel guna melanjutkan konsolidasi demokratisasi," katanya.

Eva menuntut agar Polri dan aparat penegak hukum lainnya bersikap netral dan profesional. Penegak hukum harus mampu menjaga suasana kondusif.

Secara terpisah, Jokowi mengatakan, ia tidak ingin berprasangka buruk terkait motif di balik peristiwa bentrokan antarmassa ormas di Solo. "Kami tidak mau mengait-kaitkan kemungkinan peristiwa bentrokan yang terjadi di Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, untuk menjatuhkan citra saya," kata Joko Widodo di Solo, Jumat (4/5/2012).

Menurut dia, peristiwa bentrokan tersebut tidak akan mengganggu niatnya sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah pada Juli mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com