Ahok: Pakai Selebaran Gelap Berarti Takut

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menilai orang yang telah menyebarkan selebaran gelap tentang Joko Widodo merasa takut tersaingi oleh popularitas pasangan tersebut.

Selebaran yang membeberkan kegagalan Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu telah tersebar di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Selebaran itu ditempelkan di antara poster-poster calon lain yang turut dalam Pemilu Kepala Daerah DKI Jakarta.

"Pakai selebaran gelap artinya orangnya takut pada kami. Artinya, dia menganggap kami sebagai pesaing yang diperhitungkan. Kalau enggak, kenapa harus pakai cara-cara itu?" kata Ahok kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (6/5/2012).

Ahok enggan menduga-duga pihak mana yang berada di balik selebaran gelap yang disinyalir telah beredar dalam dua hari terakhir ini. Ia juga menyatakan belum ingin mengambil tindakan atas langkah berdemokrasi secara tidak sehat yang dilakukan pihak lain. "Kan, belum penetapan nama (pasangan calon) resmi. Ya, kami tidak perlu bertindak. Tapi, yang pasti mereka sudah ikut memopulerkan kami," kata Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, dengan penyebaran selebaran-selebaran tersebut ke tengah permukiman warga, minimal warga Jakarta mengenal pasangan calon yang bernama Jokowi dan Ahok. Ia juga menyatakan tidak takut adanya efek negatif dari kampanye negatif tersebut bagi pihaknya. Warga Jakarta dianggap sudah cerdas untuk memahami makna kampanye negatif. Karena itu, ia tidak terlalu menganggap penting apa yang dilakukan pihak lawan. Ahok mengatakan, ia dan Jokowi akan lebih fokus pada persiapan program kerja dan pendekatan kepada warga secara langsung.