JAKARTA, KOMPAS.com - Tim medis di Rumah Sakit Polri Said Sukanto Jakarta Timur memerlukan data ante mortem dari keluarga korban.
Data ini merupakan data yang sebelum korban meninggal dunia berupa foto, kartu tanda penduduk, ijazah, surat izin mengemudi, atau senejisnya. Data ini akan dicocokkan dengan data post mortem, data korban setelah meninggal dunia. Jika data ante mortem dan post mortem lengkap, akan membantu proses identifikasi kroban.
"Pendataan kepada keluarga korban masih berlangsung. Tim DVI (disaster victim identification) sedang bekerja," tutur Direktur RS Polri Sukanto Jakarta Timur Brigadir Jenderal Agus Prayitno, Kamis (10/5) kepada Kompas.
Kepada keluarga korban Agus meminta agar keluarga korban menyiapkan data-data tersebut. Data ini dipakai pihak keluarga untuk mencocokkan data korban kecelakaan. Pihak keluarga dapat mendatangi RS Polri di Kramat Jati Jakarta Timur untuk menyerahkan data tersebut. Pihak rumah sakit menyediakan tempat khusus kepada mereka di ruang tunggu berupa tenda dengan deretan kursi.
Sementara untuk pemeriksaan post mortem, RS Polri menyediakan tiga tempat di dalam ruangan dan tiga tempat di luar ruangan. Setelah proses identifikasi di RS Polri, tim medis memandikan korban kecelakaan, membalutnya dengan kain kafan, dan menerbitkan surat kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.