Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Lebih Baik Menunggu di Rumah

Kompas.com - 12/05/2012, 22:10 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 diimbau menunggu kabar di rumah masing-masing, daripada menunggu di rumah sakit. Hal ini lebih baik karena lamanya proses identifikasi korban tidak dapat dipastikan.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Komisaris Besar Anton Castilani, Sabtu (12/5/2012) petang.

"Saya sudah mendatangi keluarga korban yang masih menunggu di rumah sakit. Lebih baik pihak keluarga tidak menunggu di rumah sakit, sebab proses yang berlangsung di rumah sakit tidak dapat ditentukan kepastian waktunya," kata Anton.

Menurut Anton, tidak ada keharusan pihak keluarga hadir di RS Polri, Jakarta Timur. Jika proses identifikasi selesai, pihak DVI akan menghubungi keluarga korban. "Kami sudah memiliki alamat dan nomor telepon keluarga, mereka akan kami hubungi jika selesai semua," katanya.

Di sisi lain, pihak keluarga yang datang ke RS Polri ingin mendapat kepastian penumpang pesawat naas itu. Jika memang meninggal dunia, maka keluarga ingin lekas mendapatkan jasadnya. Mereka juga ikhlas jika nantinya, tim penyelamat tidak dapat menemukan seluruh anggota tubuh secara utuh.

"Jika memang lama, tolong ada kepastian. Sebab kami sudah lelah menunggu dan mencari kabar yang belum jelas," tutur John Kamagi (70), ayah Stevan Kamagi (43), ketika ditemui di RS Polri.

Sejak Sabtu pagi hingga malam, ada 15 kantung jenazah yang sudah sampai RS Polri Jakarta Timur. Kedatangan jenazah berlangsung mulai pukul 07.35 WIB hingga pukul 17.30.

Setiap kedatangan kantung jenazah di RS Polri, keluarga yang menunggu sejak pagi penasaran. Mereka melongok ingin melihat dari balik tirai yang dipasang petugas. Sebagian menangis tersedu sambil memeluk anggota keluarga lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com